Tahun 2017 barusan kita lewati, selama 12 bulan tersebut begitu banyak peristiwa-peristiwa penting yang kita alami, baik sebagai pribadi, sebagai anggota keluarga, sebagai bagian dari komunitas, bagian dari pekerjaan, lingkungan masyarakat, hingga bagian dari bangsa dan negara Indonesia. Tahun 2017 seperti yang kita jalani, begitu banyak pertaruhan politik yang kita lihat berkembang dengan pesatnya.
Menuju era demokrasi Pancasila yang sebenarnya memang membutuhkan proses dan lika-liku perjalanan yang banyak menyita perhatian, tenaga, pemikiran, hingga munculnya berita-berita yang disetting seakan-akan benar, padahal isinya hoaxatau tidak benar samasekali!
Nah, hoax yang dibangun persis seperti berita yang sangat benar isinya yang intinya menyerang sosok-sosok tertentu di negeri kita sehingga banyak dikonsumsi oleh fihak-fihak tertentu, di-viral-kan hingga membangun opini jelek terhadap sosok tertentu inilah yang membuat suhu politik di negara kita bertambah runyam.
Tentunya tau kan siapa sosok-sosok yang sering diserang dengan berita-berita miring yang membuat suasana tegang di tahun 2017 yang lalu? Atau kita sedikit flasback ke belakang, dimana sejak tampuk pemerintahan dipegang oleh pak Jokowi yang tidak disangka-sangka bisa memenangkan pilpres 2014? Semenjak itu, kita mendapat berita-berita yang terkadang menyakitkan dan butuh waktu, juga kertas ber jilid-jilid apabila kita bahas lebih lanjut.
Ok, langsung saja siapa tokoh tangguh yang mampu tetap tegar berdiri walau diterpa berbagai isu, tetap lurus berjalan, bahkan berlari untuk melakukan yang terbaik bagi negeri ini, walau diserang dari berbagai lini. Sebenarnya sangat banyak, tetapi saya mengerucutkan tokoh tangguh negeri ini selama 2017 yang tetap tegar menghadapi segala tantangan dan rintangan kehidupan yang dilakukan oleh sekaumnya mereka. Siapa itu? Ini dia sosoknya!
Pertama, tentunya Pakde Jokowi
Begitu banyak tantangan yang harus dihadapi oleh pemimpin berbadan kurus ini. Dia mendapat begitu banyak cobaan. Sedikit kebelakang, semenjak berduet dengan Ahok di Pilgub DKI dan memulai pemerintahan dengan slogan "Jakarta Baru", duet Jokowi-Ahok mampu menyulap DKI menjadi ibukota yang bermartabat, bergengsi, disegani dunia karena tata kelola, baik itu sumber daya manusia-nya maupun infrastruktur yang dibangun dengan baik. Kurang-lebih tiga tahun memimpin Jakarta, Jokowi mampu memikat hati warga DKI hingga dengan rela walau berat hati melepaskan beliau menuju RI-1.
Walau banyak yang mencibir, ternyata Pak Jokowi yang berduet dengan Jusuff Kalla mampu menampilkan kejutan baru bagi wajah Indonesia selama lima tahun ke depan! Dengan mantapnya, beliau mematahkan segala opini-opini publik yang terlanjur dibangun untuk menjatuhkan beliau dengan slogan "Kerja..Kerja dan Kerja!". Slogan ini mendapat banyak respon, ada yang merespon negatif -- apalagi buat sekelompok orang yang nga suka kerja, tetapi hanya duduk manis dapat fee dari proyek -- pun bagi yang suka kerja keras, memaknai slogan pak Jokowi dengan penuh optimis.
Bahkan, slogan tersebut dijadikan lagu oleh Sambodo -- Komposer terkenal yang menciptakan lagu "Nurlela" dengan judul lagu yang hampir sama, "Kerjo, Kerjo, Kerjo". Bahkan Pak Jokowi sendiri menamai kabinet-nya yang berisi menteri-menteri pilihan dengan nama 'Kabinet Kerja'! dan hasilnya?
Bisa kita lihat sekarang! Pembangunan infrastruktur dimana-mana, pemerataan pembangunan dari Sabang hingga Merauke terjadi dengan baik! Sila ke-5 Pancasila, "Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia", benar-benar direalisasikan dengan baik! Dengan jiwa blusukan tanpa hentinya ke seluruh pelosok tanah air, selain untuk memastikan progress pembangunan infrastruktur, juga dengan melayani rakyat didaerah tersebut dengan progam dan cara yang lebih manusiawi yang membuat para haters beliau semakin kebakaran jenggot.
Bagi-bagi sertifikat tanah, berjalan ribuan meter ke arah acara, membaur dengan masyarakat, membagi-bagikan KIP, KIS, hingga sepeda dengan cara yang atraktif, bahkan baru-baru ini sudah membagi-bagi uang untuk modal usaha. "Startup, bisnisman, pemula-pemula juga perlu disuntik (modal), perlu dimotivasi, perlu didorong agar banyak lagi anak-anak muda masuk ke dunia usaha", ujar beliau saat memberikan sertifikat kompetensi di BBPLK, Bekasi, Jawa Barat (27/12/2017).
Satu hal yang membuat kita harus mengancungi jempol pada beliau, modal yang diberikan adalah berasal dari kantong pribadi Presiden sendiri! Bukan dari kantong negara!, dibagikan secara spontan dan tergantung dari kondisi yang terjadi di setiap acara. Pernah lagi, hadiah sepeda minta dibarter dengan laptop oleh murid yang sangat beruntung menjawab pertanyaan 'sederhana' ala Pak Jokowi.
Lantas apa yang membuat beliau menjadi sosok tangguh Indonesia zaman now? Ya itu tadi, dia tidak membalas semua hujatan, makian, kabar berita hoax, ujaran kebencian, hingga semua tuduhan dengan kekuasaan yang dia punya! Beliau lebih asyik bekerja dan bekerja ketimbang membalas dengan cuitan ataupun klarifikasi. Beliau menjawab dengan perbuatan dan karya nyata! Ketika dia dituduh yang bukan-bukan, beliau menjawab dengan elegan, sportif dan segala tindak-tanduknya menyiratkan makna bahwa dia bukan seperti yang dituduhkan! Salut buat Pakde Jokowi!
Sosok Kedua, Bernama Basuki
Era Jokowi, ada dua Basuki yang sangat menyita perhatian tanah air maupun dunia. Siapa itu? Tentunya yang pertama bernama Basuki Hadimuldjono, sang Menteri PUPR yang berada dibalik layar kesuksesan mega-proyek Pak Jokowi dari Sabang hingga Merauke. Hari ini, kita disuguhkan pemandangan indah Pak Jokowi meresmikan Tujuh Proyek Bendungan di NTT, plus dua Pos Lintas Batas Negara di Kabupaten Malaka.
Pak Menteri Basuki begitu setianya menemani dan bekerja siang-malam untuk memastikan semua proyek berjalan dengan baik. Jauh dari sorotan publik dan memang tidak mau seperti menteri-menteri pecatan Pak Jokowi karena dianggap terlalu banyak 'tebar-tebar pesona', dan tidak sesuai dengan konsep kerja Pak Jokowi. Menteri Basuki sangat beda karena mampu menjaga tanggung jawab dan ritme kerja Pak Jokowi.
Basuki kedua, siapa itu? Tidak lain, Basuki Tjahaja Purnama, alias Ahok. Mengingat kembali beban berat yang beliau dapatkan semenjak menjadi Gubernur DKI Jakarta menggantikan kompatriotnya yang jadi Presiden? Semenjak itu Ahok mendapat perlakuan yang tidak adil dari para hatersnya! Berbagai cara dilakukan, segala kebijakan beliau yang memang memiliki sikap tegas dan lebih galak dari Pak Jokowi dalam hal menjaga uang rakyat, hingga-hingga rela dirinya disebut 'anjing penjaga uang tuannya' itu mendapat kecaman dan sorotan yang luar biasa! Kesalahan sekecil apapun tetap dicari dan dibesar-besarkan, hingga sekarang beliau tetap menjadi incaran atas kebijakan selama memimpin DKI.
Padahal, seperti kita ketahui, dia sudah rela membayar kesalahan lidahnya yang memang tidak bisa diajak kompromi tersebut dengan menerima hukuman dan menjalaninya dengan iklas! Beliau tidak iri dan dengki ketika ada sosok yang sama yang dianggap juga bersalah, eh tetapi malah minggat tak pulang-pulang!
Inilah mengapa saya memilih Ahok sebagai sosok tangguh Indonesia di tahun 2017 yang lalu! Ahok dengan gentlemennya menjalani segala kehidupan ini dengan iklas, mungkin itulah pelajaran penting bagi kita generasi muda betapa pentingnya menjaga tanggung jawab, tidak manja dan berani berbuat? Berani bertanggung jawab!
Yang paling membuat kita harus malu dan mengakui ketangguhan seorang Ahok, tentunya keberaniannya. Dia berani, tidak takut dengan ancaman apapun! "mati adalah keuntungan", ucapnya ketika disinggung tidak takut dengan sikapnya yang selalu melawan arus? Demi kebenaran kenapa tidak? Begitulah prinsip hidupnya terkadang membuat kita merinding.
Semoga tulisan singkat ini bisa memberikan gambaran dan pembelajaran kepada kita, mengambil sisi positifnya untuk kemajuan Indonesia di tahun 2018 ini yang tentunya semakin sulit diprediksi, karena peta kekuatan politik kembali diuji dengan munculnya Pilkada Serentak.
Pesta rakyat dibeberapa daerah besar di tanah air ini! Semoga, isu SARA, agama, isu mayat dan banyak lagi isu-isu tidak benar tidak diumbar kembali saat Pilkada dimanapun ditanah air! Semoga kita semakin cerdas dalam menentukan pilihan demi Indonesia yang Aman, Tenteram, Maju, hingga tetap Berdaulat, Adil dan Makmur menuju Negara Kesatuan Republik Indonesia! Semoga!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H