Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Makna Gaya Salaman King Salman, Jokowi, Ahok

3 Maret 2017   14:58 Diperbarui: 4 Maret 2017   00:00 1666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ahok dan King Salman Bersalaman Layaknya Sahabat Lama. sumber: www.kompas.com/editpri

Pertamanyasaya tidak ambil pusing ketika ada berita heboh kedatangan RajaSalman bin AbdulAziz al-Saud yang lebih dikenal dengan Raja ArabSaudi tersebut ke Indonesia, sebab dalam benak saya itu hanyapertemuan biasa antara dua Negara yang sudah bersahabat sejak lama.Adalah masa pemerintahan Soeharto yang mampu mencairkan hubunganIndonesia-Arab Saudi yang pernah renggang dan di masa pemerintahanSoeharto pula, kala itu Raja Arab Saudi yang dipimpin oleh RajaFaisal bin Abdulaziz al Saud berkunjung ke Indonesia di tanggal 10Juni 1970. Sehingga tidak heran apabila kerajaan Arab Saudi merasakangen dan ingin berkunjung kembali ke Indonesia, apalagi tercatatsetiap tahunnya sangat begitu banyak warga Negara kita yang melakukankunjungan ke Arab Saudi, baik itu dari segi penyelenggaraan Haji,jadi tenaga kerja asing, maupun berwisata ke Arab Saudi. 

Namun,belakangan ini ternyata dari berbagai sumber berita terpercaya, RajaArab Saudi datang ke Indonesia tidak hanya berkunjung biasa, banyakhal yang akan dibicarakan dan dilakukan di Indonesia, menurut catatanperjalanan raun-raun Raja Arab Saudi tersebut ke Negara-negara ASEAN,Indonesia-lah Negara yang paling lama kedua setelah Maladewa yangbakalan dikunjungi. Bayangkan, dari tanggal 01 Maret hingga tanggal09 Maret Raja Salman dan rombongannya akan berada di tanah air,selain kunjungan yang sifatnya membangun kerjasama bilateral, juganantinya akan menghabiskan waktu liburan di Bali yang bakalanmenambah devisa Pulau Dewata.

KilasBalik Jokowi Berkunjung ke Arab Saudi

Tidakluput juga, King Salman datang ke Indonesia membawa 1500 orang,termasuk 10 Menteri dan 25 Pangeran serta mengadakan agenda-agendapenting, termasuk mempertajam kerjasama di bidang ekonomi denganmelakukan penanaman modal yang diperkirakan berjumlah US$25 miliaratau setara dengan 333 triliun rupiah. Wow, betapa pak Jokowi akanbisa dengan cepatnya menggenjot infrastruktur yang mangkrak dengandana segitu banyaknya?

Tetapifocus tulisan ini bukan pada kucuran dan kekayaan harta-benda yangdibawa atau yang bakalan dibagi-bagikan oleh King Salman. Focus sayapada gaya, kesederhanaan dan kesahajaan beliau sebagai raja di rajadi benua Arab sana maupun di dunia dan saat berkunjung ke tanah air.Ternyata cap raja yang kaya raya pasti sombong, beliau tepis dengankesederhanaan beliau mau berkunjung ke Indonesia di masa pemerintahanpak Jokowi. Kenapa baru dimasa pemerintahan beliau, King Salman barumau berkunjung? Kenapa setelah 47 tahun lamanya, baru sekarang KingSalman mau berkunjung? 

Semuaitu jawabannya adalah karena pak Jokowi telah memulainya denganmengunjungi King Salman dua tahun yang lewat. Yah, tanggal 11September 2015, Jokowi beserta rombongan, Menko Perekonomian DarminNasution, Menlu Retno Marsudi, Bappenas Sofyan Djalil, Menteri ESDMwaktu itu Sudirman Said, Menteri Perdagangan waktu itu ThomasLembong, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, serta Utusan KhususPresiden untuk Timur Tengah Alwi Shihab berkunjung dan melakukanpertemuan bilateral dengan menghasilkan beberapa kesepakatan yangsangat krusial, terutama permohonan maaf dan pembebasan atas empatTKI yang akan menghadapi hukuman pancung.

Mungkininilah yang berbekas di hati King Salman, kinerja, persaudaraan,perdamaian dan ketangguhan Jokowi-JK dalam membangun Indonesiamembuat King Salman penasaran dan ingin terus merajut kerjasama diberbagai sector alias memperluas kerjasama yang dibangun di tahun2015. Disamping itu, fenomena Jokowi dan Ahok yang sukses membangunJakarta mungkin jadi pertimbangan King Salman untuk berkunjung keIndonesia. Tetapi sekali lagi, ini hanya rekaan saja ya!

KunjunganKing Salman 

Akhirnyatanggal 01 Maret 2017 hari yang bersejarah itupun datang. King Salmanbersama rombongan yang super besar itu datang ke Indonesia dandisambut langsung oleh Presiden Jokowi bersama dengan Gubernur DKIyang disangkakan berbuat noda agama di Bandara Udara Halim PerdanaKusuma sekitar pukul 12.30 Wib. Berita kehebotan pun tersebar luasbaik di media televise maupun media cetak dan elektronik memberitakansoal kedatangan King Salman ke Indonesia dalam jangka waktu yangcukup lama dan disambut oleh Jokowi-Ahok di tangga pesawat KingSalman yang bertuliskan “GodBless You”.

Sebelumnya,tanggal 28 Februari 2017 kita kembali disuguhkan oleh dagelan politikbertajuk “Sidang Penistaan Agama” buat Ahok edisi 12 yang kembalidi gelar di auditorium Kementerian Pertanian (Kementan), Jalan RMHarsono, Ragunan, Jakarta dengan mendatangkan saksi sekelas RiziegSyibab yang lebih dikenal sebagai Ketua Dewan Pembina FPI untukmemberikan kesaksian tentang kasus yang menimpa Ahok. Dalam sumberberita tesebut, disebutkan bahwa setelah selesai bersaksi, RS tidakmau bersalaman dan berjabat tangan dengan Ahok maupun parapengacaranya. Padahal yang biasanya setelah selesai bersaksi, maka sisaksi bersalaman dengan seluruh unsur di persidangan. Tentunya inisangat aneh, kenapa? Ya taulah kita alasannya. Padahal, bersalamanadalah bentuk dari berteman, berkawan dan saudara.

Itukasus pertama, kasus kedua, tanggal 01 Maretnya, King Salman setelahturun dari pesawat, dengan senyuman khas dan kesederhanaannya relabersalaman dengan Jokowi dan Ahok. Sebagai seorang King yang sangatdisegani, seharusnya beliau memiliki otoritas sendiri untuk memilihsiapa yang mau diajak salaman, siapa yang tidak. Tetapi kitadisuguhkan pemandangan yang sangat enak ditonton baik di mediatelevise, elektronik, maupun secara langsung bagaimana cairnya,bagaimana eratnya persahabatan dua pemimpin besar di dunia, antaraKing Salman dengan Presiden Republik Indonesia di Bandara dan jugasaya kaget ketika King Salman tersenyum sumringah dan sangat eratberjabat tangan dengan Ahok yang notabene hanya seorang Gubernur DKI.Sangat kontras sekali dengan apa yang diberitakan kala seorang RSseusai persidangan tidak mau bersalaman dengan Ahok yang disangkakanmenista.

Padahalhakikat bersalaman itu sangat memiliki makna yang luas sekali. Sekalilagi, dari kacamata saya tampak siapa yang layak jadi pemimpin, siapayang tidak layak menjadi pemimpin dalam konteks bersalaman dan dengangestur tubuh yang baik.

Analisasaya, ketika King Salman turun dari pesawat Boeing seri 747-400, KingSalman tidak henti-hentinya memberikan senyuman kepada para tamu yangmenyambutnya, tidak kecuali ketika Pak Jokowi menyalami beliau.Sayang tidak ada moment dekat kala Presiden Jokowi berjabat tangandengan King Salman dari Arab Saudi. Justru yang ada kala Ahok sebagaiGubernur DKI yang diajak langsung oleh pak Jokowi menyambut KingSalman dan berjabat tangan dengannya yang tersebar dan menjadi viraldi medsos. 

Tampaksangat bahagianya dan saking bahagianya, Ahok langsung nge-tweet,“Mendampingi Presiden Joko Widodo menyambut Raja Salman binAbdulAziz al-Saud. Semoga membawa kebaikan untuk hubungan keduaNegara”, di akun twitternya, @basuki_btp dan menjadi viral. Adalahsuatu kebanggaan bisa berjabat tangan dengan King Salman yang sudahberumur 81 tahun dan memberikan pendidikan sosial bagi kita bahwakita adalah sama di dunia ini. Sebenarnya tidak ada perbedaan rajadan bukan raja. King Salman telah memberikan pembelajaran bagi kitabahwa bagaimana etika bertamu yang baik, bagaimana bersosial dansaling menghargai yang baik. 

Tidakmungkin dia tidak tau siapa Ahok selama ini dan dengan segudang yangdisangkakan kepadanya, terutama masalah penodaan agama. Tetapi itulahKing Salman, dia lebih percaya kalau melihat aslinya. Dan yangmembuat saya heran dan kagum, dia mau menerima Ahok sebagaisahabaatnya, mau mengulurkan tangannya, mengepulkan senyuman khasnyadan rela tangannya dijabat dengan erat dan dua tangan Ahok dalamjangka waktu yang cukup lama. 

Maknayang saya tangkap dari jabat tangan ala King Salman, Jokowi dan Ahok adalah : pertama, berjabat tangan ala pak Ahok kepada King Salmansungguh unik karena Ahok menjabat dengan dua tangan, sementara KingSalman hanya mengulurkan satu tangan, artinya: KEHANGATAN. DimanaKing Salman dan Ahok serasa sudah pernah saling mengenal walau hanyadi dunia maya. Mungkin King Salman selama ini hanya mengenal Ahokdari pemberitaan-pemberitaan yang berseliweran, tetapi setelah ketemuaslinya? Dan juga dapat diartikan bahwa Ahok sedang mengambil mukauntuk menunjukkan kepada kita bahwa “King Salman aja mau bersalamandengan gue, masa elo, ya elo..elo tuh yang sok suci, kagak mausalaman dengan gue…?sok banget loe!”.

Kedua,gaya salaman pak Joko Widodo bersama dengan King Salman ketikapertama kali menciptakan sejarah dengan mengunjungi kerajaan ArabSaudi di tahun 2015. Ketika itu pak Jokowi dengan santunnya melipatkedua tangannya bersikap bersila, tetapi posisi tangan tidak lebihtinggi dari posisi wajah, atau sejajar lebih kurang, trus badan dankepala agak dibungkukkan sedikit member hormat, yang artinya memangpak Jokowi kala itu memang berkunjung karena sangat penting, untukmenyelamatkan TKI yang akan dipancung, selain untuk menguatkankerjasama kedua Negara.

Makna Salaman Pak Jokowi dengan King Salman, Mengajak bersahabat dan meningkatkan kerjasama dengan saling mengunjungi. sumber: www.kompas.com/editpri
Makna Salaman Pak Jokowi dengan King Salman, Mengajak bersahabat dan meningkatkan kerjasama dengan saling mengunjungi. sumber: www.kompas.com/editpri
Namun,banyak pihak yang menyalah-artikan sikap pak Jokowi yang dianggapmengorbankan martabatnya, padahal tidak, beliau bersikap menghormati,menghargai yang lebih tua, memandang King Salman adalah kepala Negarayang harus dihormati, karena Presiden kita berkunjung dengan misikemanusiaan, ya sikapnya juga harus lebih manusiawi. Buktinya ketikadi tanah air, Presiden tidak melakukan hal yang sama lagi toh???

Dansetelah itu mereka bersalaman juga dan gaya salaman itu juga sangatunik dan sederhana, karena tidak disertai dengan cipika-cipiki,tetapi kembali Presiden Jokowi menyalami King Salman dengan duatangan, yang artinya: MINTA PERLINDUNGAN dari Raja Salman akanhukuman pancung terhadap WNI. Disamping tentunya menjalin kerjasama,keakraban dan persaudaraan yang terlupakan selama 47 tahun lebih.

Jabattangan memang memiliki banyak makna, dan karena jabat tangan yangunik dari Mr Presiden Jokowi yang membuat King Salman pengen kembalike Indonesia? Entahlah. Yang pasti seperti hukum gerak Newton, “untuksetiap aksi pasti ada reaksi yang sama besar untuk searah atauberlawanan gerak”. Makanya tidak heran apabila seseorang atausekelompok orang tidak dihargai, ketika mereka tidak menghargai oranglain. Boro-boro dapat undangan salaman dengan King Salman, nyalamiorang terdekat kita aja kita ogah? Semoga bermanfaat…

Medan,03 Maret 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun