Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Bisa Apa Leicester City Tanpa Ranieri?

1 Maret 2017   16:20 Diperbarui: 1 Maret 2017   16:29 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ternyata bisa apa sepeninggal Ranieri dan ditangan Craig? Ternyata diluar dugaan, Liverpool di lumat di kandang sendiri dengan skor 3-1. Sungguh mencengangkan memang, seakan-akan Leichester kembali memiliki roh yang selama ini tertidur oleh mimpi juara EPL yang jadi kenyataan. Craig Shakespeare mampu menghipnotis dan membangkitkan gairah Jamie Vardy, dkk untuk kembali memenangkan pertandingan krusial kontra Liverpool yang juga sedang mengejar kemenangan untuk menjaga jarak dengan Chelsea.

Craig Shakespeare mampu memberikan sentuhan lain, sama seperti pertamakali Ranieri datang dan memberikan sentuhan ‘ajaibnya’. Leichester seakan-akan kembali hidup dan memberikan permainan yang indah nan tajam menghujam ke lini pertahanan lawan. Kokoh dibelakang bersama empat punggawanya, Casper Schmeichel, Robert Huth, Wes Morgan (C), Christian Fuchs, mantap di tengah yang menjadi andalan Ranieri di musim lalu yang minus N’Golo Kante yang hijrah ke Chelsea, tapi masih memiliki Marc Albrighton sang gelandang pengangkut air, Daniel Drinkwater pencetak satu gol indah dengan tendangan bumi datar melengkung melewati Simon Mignolet, dan Ryad Mahrez yang dijuluki titisan Messi dari Aljazair merupakan penyerang lubang yang multifungsi. Bisa sebagai gelandang, penyerang lubang, maupun penyerang sayap yang memudahkan taktik Ranieri maupun Craig. Sementara tukang gedor masih milik Jamie Vardy, pencetak gol terbanyak musim lalu, seakan-akan kembali menemukan ketajaman dirinya dengan mencetak dua gol ke gawang Liverpool bertandem dengan Shinji Okazaki.

Namun, itu kan baru ujian pertama yang sukses diembang oleh Craig untuk menutupi kesedihan usai ditinggal Ranieri. Itu kan baru awal yang baik yang mengangkat posisi Leichester ke posisi 15 dengan nilai 24. Pertanyaannya, Bisa apakah Leichester City di akhir musim nanti? Bisa bertahan di Liga Primer Inggris yang katanya liga paling keras, paling bersaing dan paling sulit di prediksi ini? Atau malahan seperti Newcastle atau Blackburn Rovers yang tenggelam didasar klasemen dan akhirnya tercampak ke Championship? Di Liga Champions bagaimana? Bakal melaju mempecundangi Sevilla? Atau bakalan Sevilla yang melenggang usai mengalahkan bahkan hanya bermain seri di King Power Stadium?

Sangat menarik mengikuti langkah si Rubah yang mengubah sejarah sepakbola Inggris bahkan dunia dengan sentuhan magisnya Claudio Ranieri yang telah dicampakkan begitu saja usai Ranieri mengalami kesulitan mengangkat performa skuadnya di beberapa waktu. Bisa apa Leichester City tanpa Ranieri? Mari kita tunggu...

Salam olahraga..

Sipiongot, 01 Maret 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun