Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Moment Terbaik Selama Ngompasiana, From Nothing Become Something

12 November 2016   11:17 Diperbarui: 12 November 2016   11:36 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menang Lomba Karya Tulis Ilmiah berkat belajar di Kompasiana. sumber foto : Dokpri

Kompasiana benar-benar mengajarkan saya hal-hal baru dan memberikan dunia baru bagi saya pribadi, yah makna dunia digital. Dimana saya diberi kesempatan untuk bergabung dan kenal dengan penulis-penulis hebat yang ada di muka bumi ini. Penulis-penulis yang memberikan pilihan kepada saya untuk merasakan dan terbawa arus suasana oleh tulisan mereka. Kompasiana juga yang mengajarkan saya akan arti kesabaran, yah sabar untuk mendapatkan hadiah-hadiah menarik setiap ada event blog competition dari Kompasiana. He.he.he (karena sampai sekarang, saya baru merasakan hadiah yang kocik-kocik, blom skala besar).   

Moment-moment selama enam tahun terangkum dalam memori yang saya tuangkan disini. Moment indah itu, antara lain :

Menjadi Penulis Dadakan Buku Ahok Untuk Indonesia

Fenomena Ahok telah membawa berkah buat saya. Itu tadi, belajar ATM, dimana kala itu Kompasiana menyelenggarakan lomba menulis buku Ahok yang kala itu maju jadi pendamping pak Jokowi di Pilgub DKI. Dengan modal ATM dan karena tertarik dengan gaya kepemimpinan Ahok maka saya ikutkan naskah saya untuk lomba tersebut. Dengan modal “Nothing to lose”, ternyata naskah saya dinyatakan lolos bersama 50 orang Kompasianer lainnya. Senang? So pastilah. Siapa nga senang tulisannya di bukukan? Tentang Ahok lagi? Kalau dibuatkan lomba sejenis, saya masih punya amunisi untuk di tembakkan. Kapan? Kayaknya jika Ahok kembali menang di Pilgub DKI 2017.

Dan memang Ahok dan Jokowi adalah magnet besar di negeri ini yang menimbulkan perdebatan di Kompasiana. Tolak menolak, tarik menarik adalah fakta yang menarik di simak di blog keroyokan ini. Tidak percaya? Silahkan buka maka akan tersaji tulisan-tulisan tentang Ahok dan pak Jokowi menghiasi kanal Kompasiana dan saya pun harus ikut-ikutan untuk menaikkan rating tulisan. He.he.he

Belajar Dari Kompasiana Menang Lomba Karya Tulis Ilmiah

Menang Lomba Karya Tulis Ilmiah berkat belajar di Kompasiana. sumber foto : Dokpri
Menang Lomba Karya Tulis Ilmiah berkat belajar di Kompasiana. sumber foto : Dokpri
Kompasiana telah banyak membantu saya untuk belajar bagaimana menulis karya ilmiah yang baik dan benar. Walau tidak pernah untuk kategori hadiah utama di Kompasiana, namun berkat sering mengamati, mencerna, dan menuangkannya di lomba lain, telah memberikan hasil bagaimana teknik menulis karya ilmiah yang baik dan benar. LP3I Award (2014) dan tiga besar Medan Smart City oleh Balitbang Pemko Medan (2015) adalah prestasi tersendiri yang pernah menghinggapi diri saya oleh karena belajar menulis di Kompasiana.

Sukses Membangun Satu Atap Rumah Kompasiana Medan

Salah satu trik pengembang Kompasiana dalam mendekatkan para Kompasianernya adalah dengan mengadakan acara nangkring bareng bersama dengan sponsor sebelum melakukan lomba blog. Kota Medan adalah kota terbesar nomor 3 di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya, tentunya ternyata penyumbang Kompasianer yang cukup banyak juga. Ada nama-nama beken yang tidak perlu disebutkan namanya sudah menjadi tulang punggung Kompasiana, jadi wajar jika Medan sering menjadi lokasi nangkringnya Kompasiana dengan tujuan selain untuk mengenal, bersilaturahmi, mempererat tali persaudaraan, juga untuk mempromosikan Kompasiana agar lebih ramai di kunjungi.

Moment nangkring yang paling mengesankan adalah ketika bisa mengenal #Kang Pepih, #Mas Iskandar Zulkarnaen (Iszet), mas Nurul, mbak Widha Karina, dan banyak lagi pengelola kontent Kompasiana. Yang lebih spesial lagi, bisa kenal langsung dengan teman-teman Kompasianer Medan maupun dari kota lain, seperti Om Jay, dan sebagainya. Ibaratnya, Kompasiana adalah Rumah tempat kita dipersatukan, diperkenalkan, dan diajak untuk saling mengisi Rumah tersebut, para pengelolannya bertugas untuk merapikan rumah tersebut oleh barang-barang yang diisi oleh penghuninya (Kompasianer).

Rumah tersebut tentunya harus dibersihkan, dirapikan, dan dijaga agar tetap awet dan tahan lama, pun dengan Kompasiana, tidak heran jika sering terjadi error, tulisan dihapus karena tidak sesuai kontent atau mengandung unsur plagiarisme, tulisan mengandung unsur SARA, dan banyak lagi. Belum lagi jika ada pembersihan dan update server atau kontent, jadilah sering mencak-mencak karena tidak bisa posting tulisan, padahal kita dikejar deadline lomba. Weleh-weleh, tapi apa boleh buat? Kita mah hanya penumpang alias indekost, suka-suka yang buat rumah donk..he.he.he.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun