Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Bola

Tarung Bebas Jilid I Dimenangkan Oleh Manchester City

11 September 2016   09:13 Diperbarui: 11 September 2016   09:54 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gigi Alexander Kolarov copot hasil tarung bebas derby Manchester. sumber : sport.detik.com

Ini baru derby! Seru, menegangkan, penuh aksi tritikal, penuh pamer skill, kemampuan, hingga penuh dengan drama-drama yang dipertontonkan oleh manajer, hingga pemain-pemain kelas dunia nan mahal dari dua tim satu kota Manchester di Liga Inggris. Yah, Manchester United alias Setan Merah menjamu Manchester City alias The Citizens di stadion kebanggaan mereka, Old Trafford, Sabtu (10/9/16) tadi malam. Ini adalah pertarungan pertama mereka di Liga Inggris edisi tahun 2016 dengan situasi dan kondisi yang serba baru.

Ya, Manchester United sepertinya mantap dan penuh gairah menatap musim ini untuk mengembalikan kejayaan dan nama besar Setan Merah yang pernah merajai Liga Inggris dibawah nahkoda Sir Alex Fergusson, dengan merekrut pelatih berjuluk “Spesial One” yang disandang oleh Jose Mourinho. Pelatih kontroversial setelah di depak oleh Chelsea, dipercaya bisa membangkitkan kejayaan MU yang terseok-seok ditangan Louis Van Gaal. Tidak hanya itu, MU-pun sangat aktif di bursa transfer musim ini dengan mendatangkan Zlatan Ibrahimovic dari PSG, Paul Pogba dari Juventus dengan transfer selangit, juga Eric Bailly didatangkan dari Villareal untuk memperkuat lini belakang MU. Jadilah trio ini mempertajam lini serang, memperkuat lini tengah dan belakang MU yang menjanjikan bahwa MU memang benar-benar ada di era baru dan bersiap untuk menjadi calon juara musim ini.

Setali tiga uang dengan MU, rival abadinya, lebih tepatnya saudara mudanya MU, Manchester City juga melakukan perombakan besar-besaran musim ini. Tak diduga, manajer sekelas Manuel Pellegrini asal Cile yang telah memberikan gelar EPL musim 2013-2014, semifinalis Liga Champions tahun lalu, dan finish di posisi akhir jatah Liga Champions, sehingga musim ini masih bisa bermain di Liga Champions belum menjamin posisinya. Adalah Sheikh Mansour bin Zayed bin Sultan Al Nahyan pemilik Manchester City tidak puas dengan hasil kerja Manuel Pellegrini, dan membajak Joseph Guardiola dari Bayern Muenchen dengan harga mahal demi prestasi yang lebih baik tentunya, pun dengan mendatangkan pemain-pemain baru untuk menambah kinerja dan melengkapi skuad yang sudah ada. Tercatat sampai bursa transfer jilid I ditutup, The Citizens telah mendatangkan Ilkay Guendogan dari Borrusia Dortmund dengan harga 20 juta pounds, John Stones didatangkan dari Everton dengan harga 50 juta pouns yang menjadikannya sebagai pemain bertahan termahal di dunia saat ini, Nolito juga didatangkan dari Celta de Vigo seharga 18 juta pounds menambah lini serang, terakhir Claudio Bravo dibajak dari El Barca seharga 17,4 juta pouns yang menjadikannya salah satu kiper termahal di dunia.

Hasil pembelian skuad yang saling melengkapi juga keberadaan dua sosok pelatih yang dianggap terhebat, tersukses, jenius dalam meracik formula dan strategi permainan menjadikan EPL musim ini lebih menarik, meriah dan sulit memprediksi siapa yang bakal menjadi kampiun. Terbukti di pekan ke-4 EPL, tim satu kota ini bertemu untuk pertama kalinya dengan kondisi yang berbeda. Bagi Guardiola dan Mourinho yang sudah sering bersua di La Liga, pertemuan kali ini sungguh berbeda karena atmosfir yang ditampilkan juga berbeda, mereka kali ini bertarung di Liga Inggris, liga yang katanya paling atraktif, paling sulit, paling bergengsi, dan paling TOP diantara seluruh liga yang ada di jagad raya ini.

Jalannya Pertarungan

Terbukti, dalam derby ini semuanya terasa beda, aroma persaingan muncul disetiap sudut, baik itu di dalam lapangan, maupun di luar lapangan sepakbola. keriuhan disana-sini terasa. Josep Guardiola dan Jose Mourinho dituntut untuk mampu membawa anak asuhnya bertarung habis-habisan dan membawa kemenangan untuk membuktikan siapa diantara mereka yang layak disebut salah satu manajer terbaik tidak hanya di EPL, tapi di jagad raya ini. Liga Inggris menjadi indikator bagi mereka berdua menuju pentahbisan siapa yang layak jadi the spesial one.

Old Trafford bergemuruh Sabtu, 10/09/16 di pekan ke-4, ketika MU menjamu M. City. Pertandingan berlangsung dengan seimbang di menit-menit pertama pertandingan. Kedua tim berhasil mempertontonkan permainan cepat dan saling jual-beli serangan terjadi di 10 menit pertama. Namun, keadaan berubah di menit ke-15 ketika Claudio Bravo yang menyingkirkan Joe Hart di mistar gawang M. City memberikan operan pendek ke Nikolas Ottmendi yang langsung menendang bola jauh ke depan yang mengarah tepat di sundulan tipis Kelechi Iheanacho. Bola mengarah ke Daley Blind yang menunggu untuk balik menyundul bola ke depan, namun dia kalah cepat dari kaki Kevin de Bruyne yang berlari cepat dan memotong arah bola, hingga berbelok melewati Blind. Sepakan keras de Bruyne mengoyak jala David de Gea, Gol! Skor 0-1 buat M. City.

Josep Guardiola yang dibikin tenar oleh racikan gaya permainan tiki-taka miliknya, dibuat terkejut oleh gol pertama bergaya kick and rush khas Inggris Raya. Saat Mourinho masih sibuk dengan strategi anak asuhnya, menit ke-36 MU kembali kecolongan lewat gol aneh milik Kelechi Iheanecho memanfaatkan bola pantul tiang gawang de Gea. Secara statistik permainan, MU dibuat keok walau bersatus tuan rumah oleh permainan apik milik saudara mudanya. Statistik menunjukkan 75% milik M. City dan 25% milik MU. Menit ke-42 Zlatan Ibrahimovic mencatatkan namanya di papan skor usai menjebol gawang Claudio Bravo yang melakukan blunder dengan meninggalkan sarangnya untuk mencoba menghalau sebuah umpan silang yang mengarah ke area pertahanan lawan. Babak pertama berkesudahan dengan skor 1-2 untuk M. City.

Babak kedua, pertandingan semakin seru dimana tidak hanya jual-beli serangan terjadi, juga berbagai aksi dan atraksi serta permainan keras menjurus kasar terjadi. Di beberapa momen terjadi benturan-benturan keras, semisal antara Ottomendi dengan Ibrahimovic, Bailly dengan Nolito, Fellaini dengan Kolarov yang berujung pada copotnya sebiji gigi Kolarov, tentunya yang paling menghebohkan dan menimbulkan kontroversial di menit 70, ketika terjadi perebutan bola antara Claudio Bravo dengan Wayne Rooney di kotak penalti Bravo. Momen itu dimana kaki Bravo dan kaki Rooney beradu 50-50 memperebutkan bola yang tidak sepenuhnya dikuasai Bravo yang mengakibatkan Rooney terkapar, namun wasit Mark Clatenburg keuh-keuh, tidak menganggap pelanggaran vital yang harus memberikan penalti bagi MU dan kartu merah bagi Bravo. Kegeraman Mourinho yang memang kebiasaannya mengkambinghitamkan wasit, berlanjut ketika umpan silang Antonio Valencia mengenai lengan Ottomendi di kotak terlarang M. City kembali tidak dianggap wasit pelanggaran.

Tarung Bebas, Rooney terkapar oleh terjangan Bravo. sumber : sport.detik.com
Tarung Bebas, Rooney terkapar oleh terjangan Bravo. sumber : sport.detik.com
"Saya sangat kecewa dengan dua keputusan dari Mark karena itu adalah sebuah penalti dan sebuah kartu merah untuk Bravo," cetus Mourinho, yang dikutip Sky Sports.

Yah dasar memang si mulut besar, kalau kalah pasti akan akan mencari kesalahan-kesalahan daripada menginstrospeksi taktik, permainan dan kualitas para pemainnya. Padahal terbukti dari komposisi pemain yang ditampilkan, kualitas MU masih kalah jauh dari kualitas permainan yang ditampilkan oleh M. City. Gaya tiki-taka untuk menguasai bola dan permainan, mendikte pemain lawan dan tusukan-tusukan maut lewat aliran bola kaki-kekaki dan gaya kick and rushyang sudah usang kembali diramu dan diracik oleh Guardiola dengan rasa baru di EPL. Terbukti pemain sekelas Ibrahimovic dibuat tidak berkutik oleh lini pertahanan M. City. Terasa pembelian John Stones, Claudio Bravo tidak sia-sia untuk menjadikan M. City sebagai calon kuat juara EPL dan Liga Champions musim ini.

Teathre of Dreams ternyata milik sang tamu, saudara muda yang bising mampu mengguncang dominasi saudara tua. Saudara muda bernama M. City mampu membawa tiga poin penting dalam upaya merajai Liga Inggris yang masih panjang, namun empat pertandingan tanpa kekalahan sudah cukup awal yang bagus, apalagi bisa menjungkalkan rival sekota di stadion angker mereka? Disamping bisa mendobrak popularitas M. City yang terakhir kali bisa menang di Old Trafford November 2014, juga membangkitkan support dari pendukung kota Manchester.

Dengan hasil ini, M. City nyaman di puncak klasemen dengan 12 point. Selamat buat M. City yang memenangkan pertarungan bebas versi EPL untuk menjadi yang terbaik di kota Manchester.  

Manchester United: David De Gea; Antonio Valencia, Eric Baily, Daley Blind, Luke Shaw; Marouane Fellaini, Paul Pogba, Henrikh Mkhtaryan, Wayne Rooney, Jesse Lingard; Zlatan Ibrahimovic
Manajer: Jose Mourinho

Manchester City: Claudio Bravo; Bacary Sagna, Nicholas Otamendi, Jhon Stones, Aleksandar Kolarov; Fernandinho, Kevin De Bruyne, David Silva, Raheem Sterling, Nolito; Kelechi Iheanacho
Manajer: Pep Guardiola

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun