Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Gelar Juara EPL Milik Si 'Rubah', Leichester City Bakal Sulit Terulang Lagi

14 Agustus 2016   09:18 Diperbarui: 14 Agustus 2016   09:26 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Liga Inggris selalu menyajikan kejutan, tidak salah memang jika Liga Inggris menjadi liga terbaik di Eropa, bahkan di dunia Internasional yang menjadikan liga-liga lain iri. Baik dari segi bisnis (klaim EPL menjadi liga dengan keuntungan tertinggi), transfer pemain, keuntungan dari hak siar, yang terakhir tim yang bersaing untuk menjadi kampiun di akhir kompetisi benar-benar tidak bisa diprediksi. Benar saja, The Foxes julukan Leicester City tiba-tiba menjadi buah bibir yang tidak habisnya dibicarakan karena lonjakan prestasi mentereng dan berada dijalur juara, dari tim yang hampir terdegradasi musim lalu 2014/2015, di musim lalu, The Foxes menjelma menjadi pesaing tunggal dan memastikan gelar EPL untuk pertama kalinya sepanjang 132 tahun klub berdiri. Hanya butuh 36 pekan bagi Jamie Vardy, dkk meraih gelar EPL untuk pertama kalinya.

Kala EPL musim 2015/2016 bergulir, dari sumber berita Sepakbola terpercaya milik Kompas kesukaan saya, melangsir berita bahwa calon juara muncul dari tim-tim makmur yang melakukan belanja pemain dengan harga yang jor-joran. CIES Football Observation saat merilis nilai 20 tim Premier League 2015/16 memasukkan Manchester City dengan total nilai para pemainnya 560 juta euro berada diperingkat paling atas calon juara, diikuti oleh MU dengan total pasukan 533 juta euro diperingkat kedua, Chelsea dengan Mourinho baby’s seharga 407, Liverpool 344 juta euro, dan Arsenal 305 juta euro, diprediksi menjadi the Big Four yang bakal mentas di Liga Champions musim depan. Namun prediksi media itu menjadi prediksi ‘sampah’, kala seorang spesialis ‘Tukang Reparasi Klub Sepakbola’, Claudio Ranieri datang ke King Power, stadion kebanggaan The Foxes untuk menukangi Robert Huth, dkk.     

Harga Murah Menjadi Juara EPL

Tidak ada yang akan menyangka, nama besar Liverpool, Chelsea, Tottenham Hotspur, hingga yang terakhir Manchester City yang digadang-gadang menjadi juara, ditelan bulat-bulat oleh si Rubah, julukan Leicester City. Mata publik sepakbola duniapun dibuat penasaran dengan sepakterjang tim ini, namun lagi-lagi Opa Ranieri tetap merendah, “Pemain-pemain cerdas akan meningkatkan kualitas permainan. Anda bisa saja seorang pemain hebat. Tapi kalau Anda bodoh, Anda akan sulit berkembang” kata Opa tukang reparasi seperti dilansir koran Leicester Mercury, yang bisa saja menohok dan ditujukan untuk sepakbola Indonesia yang tidak kunjung membaik, juga membeberkan salah satu kunci keberhasilan Leicester.

Lantas, melihat keperkasaan si Rubah di Liga yang katanya paling kaya dan paling oke sejagat raya ini, berapakah harga pemain-pemain hebat anak asuh pria Italia berumur 64 tahun ini? Sangat menarik karena ternyata total belanja para pemainnya hanya 22,7 juta poundsterling atau setara dengan 435 Milyar Rupiah, terendah dari total belanja MU, Manchester City, maupun Arsenal. Namun, dengan filosofi Kerja, Kerja, dan Kerja Keras yang ditekadkan, Si Rubah kini bertengger di posisi puncak dan sudah ‘menggenggam’ gelar Juara Liga Inggris setelah Tottenham Hotspur hanya mampu bermain imbang 2-2 dengan Chelsea yang memuluskan langkah The Foxes menjadi kampiun.

Sungguh cerita unik dan bak cerita Cinderella, namun bukan murni kisah Cinderella karena apa yang dilakukan Opa Ranieri adalah suatu yang luar biasa. Dengan persiapan kelas satu, diantaranya peran Dave Rennie sang kepala fisioterapis yang memperkenalkan cryotherapy, terapi yang mirip dengan mandi es kering kepada para pemain Leichester selama minimal empat menit yang ramah untuk kulit didalam ruangan berkapsul dengan suhu minus 135 derajat celcius mampu menjaga vitalitas vardy, dkk. “begitu dingin, namun sangat membantu proses pemulihan Anda,” ucap Vardy. Disamping itu, jus buah bit yang dikonsumsi anak asuh Ranieri telah mampu meningkatkan ketahanan dan kecepatan fisik mereka, terbukti dengan Jamie Vardy dinobatkan menjadi pemain tercepat di Liga Inggris musim ini.

Musim 2016/2017 Sulit Mengulang Mimpi Indah Juara EPL

Musim ini telah bergulir dan laga pembuka menampilkan sang juara bertahan kontra Hull City di stadion kebanggaan mereka, KCOM Stadium. Namun, apa yang terjadi? Di pertandingan perdana ini Si Rubah kalah secara mengejutkan dari tim promosi Championship ke Premier League dari jalur play-off lewat sepasang gol milik Adama Diomande dan Robert Snodgrass. Gol Adama Diomande di menit 45 terjadi secara luar biasa. Yah, luar biasa karena proses terjadinya gol mirip gol yang diciptakan oleh Captain Tsubasa dalam film-film kartun buatan Jepang. Berkolaborasi dengan Abel Hernandez, Diomande membuat tendangan salto yang juga dibantu oleh tendangan salto Hernandez yang membuat arah bola sulit ditebak dan dijangkau oleh kiper Kasper Schmeichel.

Kekalahan ini semakin menguatkan bahwa satu tim sangat sulit untuk mempertahankan prestasinya di musim berikutnya, bahkan untuk menjadi penghuni the Big Four  terasa berat, alih-alih menjadi tim terdegradasi. Apalagi kini Premier League menjadi tempat berkumpulnya tidak hanya pemain-pemain hebat nan mahal, juga oleh pelatih-pelatih anyar di jagad raya ini berkumpul untuk memperebutkan tropy Liga Inggris. Sebut saja Antonio Conte yang dipercayakan Milyuner asal Rusia, Roman Abramovich untuk kembali mengembalikan kejayaan Chelsea setelah terpuruk di tangan Jose Mourinho yang kini menukangi The Reds Devil, Manchester United yang kembali jor-joran di bursa transfer dengan mendatangkan pemain jangkung nan mematikan “Manusia Super dari Swedia”, Zlatan Ibrahimovic dari PSG, juga bek tanggung asal Villareal, Eric Bailly dengan harga 30 juta pound, yang terakhir tentunya si anak hilang, Paul Pogba dari Juventus yang memecahkan rekor pemain termahal di dunia.

Belum lagi Manchester City yang mendepak Pellegrini demi mendatangkan seorang Josep Guardiola dari Bayern Muenchen untuk mengembalikan kejayaan Manchester City dan menjadi penguasa tidak hanya Liga Inggris, tetapi mimpi untuk menguasai Benua Biru lewat jawara Liga Champions. Arsenal dan Liverpool juga tidak tinggal diam dengan tetap mengasah dan memperkuat skuad menyambut musim kompetisi yang spesial ini setelah terkabulnya tuntutan Brexit. Belum lagi munculnya klub-klub kuda hitam seperti Tottenham Hotspur, Everton, juga the Boro yang kembali ke Premier League setelah menjuarai Championship, kompetisi kelas dua setelah EPL.

Intinya, Leichester City harus siap-siap di keroyok oleh semua kontenstan Liga Inggris. Semua klub peserta EPL sepertinya ingin bermimpi seperti yang dialami oleh Si Rubah, dimana semua klub bisa menjadi juara, tidak ada yang terkecuali asalkan punya kesiapan mental dan skuad yang mumpuni seperti yang ditunjukkan oleh Leichester City. Pemain mahal nan manajer terbaik belum tentu modal menjadi juara, masih dibutuhkan yang namanya KESEMPATAN dan KEAJAIBAN seperti yang ditunjukkan oleh Opa Ranieri dan skuadnya di musim lalu. Jadi, siapa yang layak Juara? Apakah Leichester atau MU, Chelsea, Arsenal, Manchester City dan Liverpool? Atau ada Juara Baru? Selamat datang EPL !

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun