Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Bola

Ada Maradona Ketika Argentina Mengalahkan Cile

8 Juni 2016   10:47 Diperbarui: 8 Juni 2016   10:55 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
mampu menggantikan peran Messi, Gaitan menjadi idola Albicelestes. sumber : www.unitedindonesia.org

Terbayar sudah misi Argentina mengalahkan timnas Chile di Copa America Centenario 2016 yang dihelat di USA. Albiceleste walau dengan susah-payah mampu membalas sakit hati usai dikalahkan dengan cara yang menyakitkan di Final Copa America Chile yang dihelat satu tahun yang lalu lewat adu tendangan penalty. Tim Tanggo bermain di grup D kontra Chile tanpa mega bintangnya, yah La Pulga – julukan Messi – tidak bisa bermain karena masih cedera dan terbelit masalah dugaan penggelapan pajak, namun pelatih Tata Martino tidak galau dan masih punya solusi karena Argentina tidaklah tergantung pada Messi seorang. Dengan spirit membawa pulang Copa America edisi spesial ini, maka skuad yang diturunkan juga berjiwa militan dan benar saja, Chile dibuat tidak berkutik dengan permainan menusuk  bagaikan lebah ke gawang pertahanan Chile, tim Tanggo mampu memaksimalkan peluang, padahal penguasaan bola milik Chile, 55% berbanding 45%.

Maradona Kunci Kemenangan Argentina

Skuad Albicelestes yang berbeda diturunkan oleh Tata Martino dalam laga pembukaan penyisihan grup D kontra Chile, sang juara bertahan. Tidak ada nama besar Messi di line-up yang diturunkan Martino. Si anak emas itu duduk manis di bangku cadangan, namun Tanggo mampu mengalahkan La Rojo dengan skor 2-1 lewat gol Angel di Maria dan Ever Banega. Ternyata di skuad Argentina ada spirit Maradona, lah kok bisa? Yah, ternyata nyawa Maradona mencuat di sejumlah nama di tim inti Tanggo kala mengalahkan Chile, siapa saja sosok yang bermain seperti spirit Maradona? Sosok yang dianggap “dewa” Argentina hingga sekarang, nyawa yang menghantarkan negaranya Evita Veron menjadi juara di Piala Dunia 1986 Meksiko?

Ada beberapa pemain yang abjadnya menyusun sosok nama M-A-R-A-D-O-N-A, yang menjadi nyawa Argentina kala mengalahkan Chile, bahkan mampu merengkuh copa America Centenario ini, siapa sajakah mereka? Cek it dot...

  • M : ASCHERANO, adalah kompatriotnya la Pulga di el Barca, merupakan deputi ban captain yang disandangnya jika la Pulga absen. Beban berat disematkan di lengan pemain 31 tahun dengan nama lengkap Javier Mascherano ini kala menghadapi Chile dipartai pembuka. Selain untuk balas dendam, untuk menghapus stigma bisa apa timnas bertabur bintang ini tanpa Messi? Adalah misi Mascherano sebagai kapten. Namun dengan bermodalkan pengalaman dan kematangan yang ditempa di liga Eropa, mantan pemain Liverpool ini mampu mengemban tugasnya dengan baik. Kemampuan Mascherano menggalang lini tengah, sebagai sosok pertama pemupus serangan Chile dan sebagai orang terakhir di lini pertahanan menjadi kelebihan Mascherano. Dia tampil apik, menjelajahi setengah lapangan Argentina untuk mengamankan lini pertahanan dari serangan Alexis Sanchez dan Eduardo Vargas, hasilnya? Sampai menit 90+1 gawang Sergio Romero steril dari gol, walau di menit-menit akhir kebobolan lewat sundulan kepala Jose Fuenzalida.

  •  A : AGUERO, pemain Manchester City yang didapuk sebagai ban serepnya Gonzalo Higuain ini punya hubungan spesial dengan Maradona, yah Sergio “kun” Aguero adalah mantan menantunya Maradona. Walau telah bercerai, namun anak hasil pernikahan mereka, Ben dikabarkan diasuh oleh mertuanya itu. Disamping itu dari postur tubuh Aguero sangat mirip dengan tubuh bocelnya Maradona dan pernah digadang-gadang sebagai titisan sang Legenda, karena permainannya yang sangat mirip sebagai predator di lini pertahanan lawan. Gaya gocekan, cara menerobos lini pertahanan lawan, dan kemampuan memaksimalkan peluang sekecil apapun menjadi sisi yang memiripkan Aguero dengan Maradona.

Mantan Menantu Maradona ini adalah duplikatnya Maradona. sumber : www.viva.co.id
Mantan Menantu Maradona ini adalah duplikatnya Maradona. sumber : www.viva.co.id
  • R : ROMERO, adalah penjaga gawang yang tidak tergantikan di timnas Argentina dalam kurun waktu tiga tahun terakhir ini. Mulai 2014, 2015, hingga sekarang Sergio Romero adalah pilihan nomor satu di bawah mistar tim Tanggo. Penampilan melawan Chile membuktikan kapasitasnya. Di menit ke-29 ketika Alexis Sanchez memiliki peluang terbaik di depan gawangnya, tembakan Sanchez masih bisa ditepis Romero dengan satu tangannya. Pun dengan semua peluang dan tembakan pemain Chile, Romero mampu menempatkan posisi sehingga peluang-peluang Chile mampu dimentahkan Romero dengan baik. Hanya kesalahan kecil di menit akhir pertandingan yang menjadi cela buat Romero, dimana dia salah membaca arah bola dan keluar dari sarangnya untuk menghalau bola, alih-alih mampu, malah kalah cepat dari pemain pengganti Chile, Jose Fuenzalida. Namun diluar semua itu, Romero layak menampilkan spirit si bocel, Maradona.

Kiper Jaminan Mutu Argentina minim kebobolan gol. sumber : www.gettyimages.com
Kiper Jaminan Mutu Argentina minim kebobolan gol. sumber : www.gettyimages.com
  •  A : UGUSTO FERNANDEZ, mampu memberikan yang terbaik kala mengalahkan Chile. Walau tidak mencetak gol, namun serangan-serangan dari sisi kiri dan kanan seperti yang dia lakukan di klubnya Atletico Madrid mampu merepotkan pertahanan Chile. Ingat dua gol Argentina ke gawang Claudio Bravo, prosesnya hampir sama, dari sisi kiri gawang Bravo, yang menandakan bahwa Augusto Fernandez mampu mengeksploitasi kelemahan pertahanan Chile. Pantang menyerah, ngotot, dan selalu berani menyisir sisi-sisi pertahanan lawan seperti yang diajarkan oleh Diego Simeone di Atletico Madrid menjadi modal Augusto Fernandez di timnas Argentina.

Augusto Fernandez, performa di Atletico mampu dimaksimalkan juga di Tim Tanggo. sumber : www.gettyimages.com
Augusto Fernandez, performa di Atletico mampu dimaksimalkan juga di Tim Tanggo. sumber : www.gettyimages.com
  • D : DI MARIA, adalah Man of the Match kontra Chile. Gol pertama adalah bukti sahih bahwa Angel di Maria memang layak mendapat gelar “titisan Maradona”, kenapa? Sportivitas, Nasionalisme yang tinggi, dan Profesionalisme yang dia tunjukkan patut diancungi dua jempol. Bayangkan, ditengah-tengah duka yang dia alami, dimana beberapa jam sebelum kick-off kontra Chile dimulai, pelatih Tata Martino menerima kabar lima menit sebelum pertandingan, dimana di Maria sudah dimasukkan jadi starter – nenek di Maria telah meninggal dunia – Martino berencana untuk menggantikan di Maria dengan pemain lain, tapi jawaban di Maria sungguh diluar dugaan, “Nenek saya bakal marah jika saya tidak bermain”, ujarnya seperti dilansir dari ESPN. Inilah alasan di Maria sangat emosional kala mencetak gol pertama ke gawang Bravo, dia berlari ke pinggir lapangan dan membentangkan kaos yang berisikan pesan kepada sang Nenek yang dia cintai. “Saya tahu kabar (Nenek meninggal) pagi harinya, saya tahu saya bakal bikin gol hari ini dan akhirnya terjadi. Gol ini untuknya (sang Nenek).” Sambung di Maria. Lalu gol kedua oleh Ever Banega adalah hasil umpan matangnya, setelah Ever Banega memberikan umpan matang untuk gol pertama di Maria.

  • O : OTAMENDI,adalah bek terbaik yang dimiliki Argentina sebagai buah regenerasi di tim Tanggo ini. Otamendi adalah salah satu pembelian termahal Manchester City sebagai bukti bahwa Otamendi memang memiliki kualitas sejajar dengan bek-bek terbaik dunia. Otamendi adalah bek pekerja keras, tidak gampang dilewati dan memiliki spirit seperti Maradona yang tidak kalah lelah. Otamendi adalah jaminan lini pertahanan Argentina bersama Marcos Rojo selepas Demichelis tidak dipanggil karena faktor usia.

Otamendi, jaminan koko pertahanan Argentina. sumber : www.gettyimages.com
Otamendi, jaminan koko pertahanan Argentina. sumber : www.gettyimages.com
  • N : ICOLAS GAITAN,banyak orang bertanya-tanya siapakah pemilik nomor punggung 20 ini di timnas Argentina kontra Chile? Siapakah pemain yang pergerakannya selalu dijatuhkan oleh pemain Chile? Siapakah dia yang membuat pemain sekelas Arturo Vidal mendapat kartu kuning? Ternyata dia adalah Nicolas Gaitan, gelandang kanan yang bermain di Benfica, Portugal. Pantasan tidak banyak yang mengenal pemain kelahiran 1988 ini. Kepercayaan Tata Martino untuk menggantikan peran Messi dapat dilakoni dengan baik. Bersama di Maria – Higuain – Nicolas Gaitan mampu mengotak-atik pertahanan Chile. Spirit bermainnya luar biasa, tidak kenal lelah dan dengan skill yang dia miliki membuat Arturo Vidal tidak leluasa menguasai bola dan mengembangkan permainan Chile. Vidal dibuatnya mati kutu dan melakukan pelanggaran keras yang berbuah kartu kuning, itulah kelebihan Nicolas Gaitan, disamping punya skill tinggi, juga daya juang dan jalajah yang tinggi yang layak mendapat spirit Maradona.

mampu menggantikan peran Messi, Gaitan menjadi idola Albicelestes. sumber : www.unitedindonesia.org
mampu menggantikan peran Messi, Gaitan menjadi idola Albicelestes. sumber : www.unitedindonesia.org
  • A : ARTURO VIDAL,atau Alexis Sanchez. Lah kok bisa? Yah karena penampilan melempem kedua sosok yang digadang-gadang menjadi nyawa permainan Chile inilah menjadi kunci kemenangan Argentina. Duo sosok yang paling berpengaruh di timnas Chile ini tidak menampilkan permainan terbaiknya. Mereka bermain di bawah form yang mereka tampilkan setahun yang lalu, terbukti Arturo Vidal lebih banyak membuat pelanggaran dan protes-protes keras terhadap wasit Daniel Fedorczuk yang memimpin pertandingan. Beruntung Arturo Vidal tidak mendapatkan kartu merah. Setali tiga uang dengan Alexis Sanchez, pemain Arsenal ini lebih banyak menggocek bola daripada memaksimalkan peluang dan memberikan umpan kepada rekannya, dia lebih memilih bernafsu membobol gawang Romero daripada memberikan umpan matang kepada rekannya. Inilah sosok yang memberikan kemenangan pada Argentina. Dua tulang punggung timnas Chile ini tidak bermain maksimal, sehingga tim Tanggo mendapatkan poin maksimal menuju juara grup D.

Ibarat pepatah, tidak ada rotan, akarpun jadi, seperti itulah wajah timnas Argentina. Tidak ada Messiah, M-A-R-A-D-O-N-A, pun jadi untuk meraih kemenangan. Akankah permainan Albicelestes lebih baik kontra Panama dan Bolivia? Akankah kali ini Argentina bisa menjadi juara Copa America Centenario? Layak ditunggu, semoga tim favorit ini bisa menjadi juara! Semoga...

Salam Olahraga...

#KompasTV

#CopaAmericaKompasTV

#ArgentinaJuaraCopaAmericaCentenario

#UlasanPertandingan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun