Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Bola

Si Kuping Besar Serasa Bersandar di Pangkuan Atletico Madrid

28 April 2016   20:15 Diperbarui: 28 April 2016   20:19 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama, ketatnya pertahanan Atletico adalah kunci serangan balik cepat mereka. Pertahanan terbaik dimiliki tim asal ibukota ini.bayangkan hingga pertandingan ke-35, Atletico telah memasukkan 59 gol dan hanya kebobolan 16 gol, terbaik dari semua kontestan La Liga. Di Liga Champions, sampai semifinal ini, Atletico hanya kebobolan tidak lebih dari 2 gol dalam satu pertandingan, artinya dibutuhkan penyerang-penyerang yang benar-benar “gila” untuk membongkar ketatnya pertahanan Atletico. Bagi Simeone tidak ada pemain yang spesial, semua harus bertanggung jawab terhadap pertahanan, hal ini dibuktikan kala bersua dengan Barca dan Bayern. Semua pemain membantu pertahanan, bahkan seorang Torres dan Griezmann menjadi orang pertama yang bertahan ketika kehilangan bola. Ingat kartu merah Torres kala menjegal Sergio Busquets? Bentuk tanggung jawab Torres dalam hal bertahan. Pun kala menjamu Bayern, semua pemain Atletico kompak bertahan dan mengandalkan serangan balik yang mematikan.

Kedua, Simeone mengatakan sudah selayaknya Atletico Juara Liga Champions musim ini. Apapun akan dilakukan Simeone agar mencapai final tentunya yang tinggal selangkah lagi. Dengan modal satu gol memang belum aman, tapi melihat rekor pertahanan Atletico, maka tidak mungkin di kandang Bayern, minimal mampu menahan imbang karena Simeone tau isi pasukannya dan tau isi kepala Joseph Guardiola.

Ketiga, Motivasi para pemain Atletico lebih baik dari motivasi para pemain Bayern yang bakal ditinggal oleh Guardiola. Bayern bisa saja down dan kehilangan semangat bermain, namun Atletico pastinya akan berlipat semangatnya untuk memenangkan final di Kota Milano.

Keempat, ketangguhan kiper Jan Oblak sebagai benteng terakhir Atletico menjadikan garansi mereka calon kuat juara. Performa ciamik yang ditunjukkan kala menjamu Barca dan Bayern sungguh pantas diancungi jempol. Semua peluang pemain-pemain Bayern, seperti milik Arturo Vidal, Robert Lewandowski, Alaba, Bernat, Benatia, maupun trio MSN milik Barca tidak mampu menembus jala kiper berumur 23 tahun asal Slovenia ini. Dengan clean sheet yang dia ciptakan tadi malam (28/4) maka Jan Oblak resmi menciptakan rekor tidak kebobolan dalam delapan pertandingan dari 11 pertandingan Liga Champions yang dia mainkan di musim ini. Pengukuhan rekor yang menjadikan kiper jangkung ini kiper tertangguh Atletico sepanjang sejarah mengalahkan rekor Miguel Reina di musim 1973/1974 dengan tujuh clean sheet.  

Jadi, sanggupkah Bayern menembus pertahanan ala Atletico? Mampukah pasukan The Bavarian menjebol gawang Jan Oblak? Dan akankah sejarah baru terjadi kala Atletico Madrid menjadi juara dan mengangkat Si Kuping Besar Tropi Liga Champions? Mari kita tunggu.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun