Senja Lara
Langit memerah, mentari perlahan
Turun membelai cakrawala
Sinarnya teduh, teduh mendayu
Membawa kisah kelabu
Burung-burung pulang, lirih bersenandung
Memanggil bayang senyap sunyi
Angin sayup-sayup, dedaunan berdesing
Mengiringi duka yang tak terperi
Bayang terpekur, di bangku usang
Menatap senja yang kian kelam
Janji yang terurai, harapan yang hilang
Membiarkan lara semakin dalam
Lembayung senja, merahnya memudar
Digantikan malam yang pekat
Air mata mengalir, membasahi pipi
Menyisakan perih yang tak mendekat
Oh, senja yang lara, mengapa kau tiba
Membuka kembali luka di hati
Biarlah malam segera beranjak jua
Menyembunyikan lara di gelap sunyi
Di ufuk barat, bintang mulai bermunculan
Menemani kesunyian yang kelam
Kegelapan malam, bagai selimut duka
Menyelimuti jiwa yang pilu dan hampa
Kenangan terlintas, bagai mimpi kelam
Melekat di benak, takkan sirna
Bayangan masa lalu, yang tak terlupa
Membuat lara semakin perih terasa
Angin malam berhembus, menusuk tulang
Membawa rasa dingin yang menusuk kalbu
Seolah ingin berkata, "Bersabarlah wahai insan"
Walaupun lara, esok kan berlalu
Rasa rindu datang, menggerogoti hati
Mencari sosok yang telah pergi
Air mata berlinang, tak henti mengalir
Menandakan rasa cinta yang tak terperi
Oh, senja yang lara, mengapa kau begitu kejam
Membuat hati ini semakin terluka
Biarlah malam ini segera berlalu
Menyembunyikan lara di balik sang fajar yang baru
Malam pun kian larut, senja telah pergi
Digantikan mentari yang bersinar cerah
Semoga lara ini pun segera berlalu
Dan digantikan dengan kebahagiaan yang berkah