Mohon tunggu...
Agus Subali
Agus Subali Mohon Tunggu... Guru - Penikmat keheningan.

Belajar Untuk Kebaikan.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Diplomasi Pinisi: ASEAN Menjadi Pusat Pertumbuhan Terintegrasi

5 Juni 2023   22:50 Diperbarui: 5 Juni 2023   23:09 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Jokowi menjamu Pemimpin ASEAN di atas kapal pinisi saat KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo. Sumber: Kompas.com/Agus Suparto

Pada November 2000, mendung menggelayut di atas langit Singapura. Negeri bentukan Stanford Raffles itu sedang mengalami musim hujan. Dari jalan Nicool Highway meluncur iring-iringan delegasi ASEAN menuju gedung Suntec Singapore Convention and Exhibition--tempat ASEAN Informal Summit keempat dilaksanakan.

Pada kesempatan itu, pemimpin ASEAN yang dimotori DR. Mahathir Muhammad--Perdana Menteri Malaysia--sepakat untuk mempersempit kesenjangan ekonomi di antara negara ASEAN, dengan meluncurkan Inisiative for ASEAN Integration (IAI). Prinsipnya: makmurkan tetanggamu! 

------

Dua puluh tiga tahun kemudian, saat angin muson timur berhembus di wilayah Indonesia. Di Nusa Tenggara Timur, Selasa 9 Mei 2023, gemuruh raungan pesawat yang membawa Pemimpin ASEAN mulai berdatangan. Roda pesawat mendarat mulus di Bandara Internasional Komodo yang bersih dan modern.

Kedatangan mereka untuk mengikuti KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo. Tema yang diusung Indonesia pada Keketuaan ASEAN 2023; ASEAN Matters: Epicentrum of Growth. Tujuan utama masih sama: memakmurkan seluruh angota ASEAN!

Kue Ekonomi ASEAN

Dari jendela pesawat, delegasi ASEAN bisa melihat dengan jelas, keindahan Labuan Bajo. Laut biru membentang dengan pulau-pulau bertebaran. Jalan baru yang meliuk-liuk, pelabuhan modern yang tertata epik, hotel-hotel megah, ratusan perahu wisata yang berlayar.

Labuan Bajo telah berubah. Tepatnya bermetamorfosis dengan kecepatan dramatis. Pemandangan seperti saat ini tidak terbayangkan sepuluh tahun ke belakang. Hal ini persis sama untuk menggambarkan ASEAN dan perubahannya.

Kemajuan ASEAN diwarnai kejutan. Produk Domestik Bruto ASEAN tumbuh siqnifikan dari tahun ke tahun. Menurut IMF, pada 2022, secara total PDB ASEAN mencapai 3,9 triliun dolar AS--setara 3,6% PDB global. Pada 1967 saat ASEAN baru berdiri, PDB ASEAN hanya US$23 miliar. Itu menunjukkan kue ekonomi ASEAN meningkat 170 kali lipat dalam kurun waktu 55 tahun.

PDB perkapita juga meningkat 48 kali lipat. Dari US$122 menjadi US$5.833 pada 2022. Nilai perdagangan ASEAN dari US$10 miliar melesat menjadi US$2,8 triliun--282 kali lipat. Catatan ekonomi ASEAN sungguh fantastis. Kue ekonomi ASEAN sangat menggiurkan. Kelewat menggiurkan.

Menurut IMF, ekonomi ASEAN termasuk salah satu yang paling solid di dunia saat ini. Saat ekonomi dunia bobrok akibat pandemi Covid-19 pada 2020, pertumbuhan ekonomi ASEAN juga terkoreksi di angka -4,1%. Namun, pada 2021 pertumbuhan ekonomi ASEAN menanjak di angka 4,2%, dan terus bergerak di angka 4,48% pada 2022. Dan prediksi AMRO pada 2023 pertumbuhan ASEAN berada di 4,9%.

Populasi ASEAN juga tidak kalah menarik. Data dari WorldoMeters, pada 1967 populasi ASEAN hanya 184,4 juta--dengan lima negara anggota. Mei 2023--dengan sebelas negara anggota--populasi mencapai 688,116 juta jiwa. Setara 8,56% populasi dunia. Dua kali lebih banyak dari penduduk Amerika Serikat yang mencapai 331 juta.

Ini menunjukkan; ASEAN punya basis konsumen terbesar ke-3 di dunia, setelah China dan India. Dan catatan menarik lagi terkait demografi ASEAN; 50% penduduk berusia di bawah 30 tahun. Usia produktif, penggerak ekonomi potensial. Inilah daya tarik demografi ASEAN yang mengesankan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun