SAUDARA BATIN KITA
Agus Pranamulia
Filsafat SADULUR PAPAT KALIMA PANCER Â berbicara tentang kelahiran seorang manusia yang tidak lepas dari empat 'kembaran' atau duplikasi penyertanya. Simbolik kearifan lokal yang mengajarkan nilai-nilai universal tentang persaudaraan, keseimbangan, dan kebijaksanaan serta mengajarkan juga tentang persaudaraan yang harmonis antara manusia dengan alam semesta, sesama manusia, dan dengan Allah swt. Â Falsafah ini tetap relevan dalam era global, di mana kebersamaan dan kebijaksanaan sangat diperlukan untuk mencapai kehidupan yang lebih bermakna dan hakiki. Saudara yang bersifat batin atau saudara gaib yang merupakan sahabat sebenar-benarnya sahabat.
Keempat saudara tersebut adalah :
Pertama, Kakang Kawah adalah air ketuban (amnion dibantu korion, Sakus Vitelinus dan Alantois) yang membantu manusia dilahirkan ke dunia. Karena air ketuban yang keluar pertama kali, maka masyarakat kita menyebutnya Kakang, yang berarti Kakak. Kakang Kawah membawa energi yang mempengaruhi kekuatan diri kita.
Kedua, Adi ari-ari atau umbilikus cord, adalah ari-ari atau tali pusar yang keluar setelah bayi dilahirkan dan disebut Adi, yang berarti adik dalam bahasa Indonesia. Adik Ari-ari ini memberikan energi dan pengaruh terhadap diri kita.
Ketiga, Darah, yang menjadi sangat penting terutama bagi ibu dan bayi ketika berada dalam kandungan. Bayi dilindungi oleh darah yang memberikan kekuatan dan  memengaruhi diri kita sebagai satu kesatuan.
Keempat, Pusar (placenta) atau udel. adalah  bagian berlubang, menonjol, atau rata yang terletak pada bagian tengah perut. Pusar ini menyediakan nutrisi yang penting bagi kelangsungan hidup bayi saat di dalam kandungan. Energinya memberikan isyarat dan peringatan, serta membimbing untuk selalu dekat dengan sang Khalik.
Pusar juga berfungsi mengatur kerja organ hati dalam memecah beberapa senyawa beracun dalam tubuh. Pusar akan mengatur kapasitas organ hati dalam menjalankan tugasnya dan menghindari keracunan. Selain itu pusar juga berguna untuk mengatur kelenjar adrenalin di sekitar perut.
Kelima, Pancer, juga disebut sebagai tubuh wadah atau diri sendiri, merupakan pusat kehidupan utama ketika manusia lahir ke dunia.
Masyarakat Kita meyakini pentingnya menyelaraskan kelima hal di atas agar menjadi satu kesatuan yang utuh. Dalam konteks spiritual, kekuatan gaib dari sedulur papat kalima Pancar selalu mendampingi setiap individu sejak lahir hingga meninggal dunia.