Mohon tunggu...
Agus Tjakra Diredja
Agus Tjakra Diredja Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

Hapus batas dunia, jelajahi isinya. Jika jenuh, temukan kedamaian dalam secangkir kopi dan keheningan, karena menulis adalah pelarian dan cara berbagi cerita

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Timun Mas: Petualangan Tanpa Batas

7 November 2024   09:46 Diperbarui: 7 November 2024   09:55 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bu Siti adalah wanita muda energik dan seorang CEO menawan dari perusahaan teknologi terkemuka di kota. Meskipun sukses dalam kariernya, Bu Siti selalu merasa ada yang kurang dalam hidupnya. Di tengah kesibukan menjalankan perusahaan dan menghadiri pertemuan penting, dia merindukan kehadiran seorang anak yang bisa melengkapi kebahagiaannya.

Suatu hari, saat pulang dari kantor setelah rapat yang melelahkan, Bu Siti memutuskan untuk berjalan-jalan di taman kota untuk menyegarkan pikiran. Di sana, dia bertemu dengan seorang pria misterius yang mengenakan jaket hitam dan kacamata hitam. Pria itu memperkenalkan dirinya sebagai Pak Ijo dan menawarkan sesuatu yang tak pernah disangka oleh Bu Siti.

"Aku bisa memberimu seorang anak," kata Pak Ijo dengan suara rendah. "Tapi ada syaratnya. Ketika anak itu berusia 17 tahun, dia harus kembali padaku."

Bu Siti, yang sangat menginginkan seorang anak, akhirnya setuju. Dalam sebuah pernikahan kilat yang penuh misteri dan keajaiban, Bu Siti dan Pak Ijo menikah. Tak lama setelah itu, Bu Siti mengandung dan melahirkan seorang anak perempuan yang cantik. Mereka menamainya Timun Mas.

Timun Mas tumbuh menjadi gadis remaja yang pintar dan penuh semangat. Dia aktif di sekolah, mengikuti berbagai kegiatan ekstrakurikuler, dan memiliki banyak teman. Namun, Bu Siti tak pernah lupa akan janji yang dibuatnya dengan Pak Ijo. Ketika Timun Mas mendekati usia 17 tahun, Bu Siti mulai khawatir.

Suatu malam, Pak Ijo muncul kembali di apartemen Bu Siti. "Waktunya sudah hampir tiba," katanya. "Ingat janjimu."

Dengan hati yang berat, Bu Siti menceritakan semuanya kepada Timun Mas. Timun Mas, yang tidak ingin meninggalkan ibunya, memutuskan untuk melawan. Bu Siti memberikan empat benda ajaib kepada Timun Mas: sebuah laptop, ponsel pintar, sepatu lari, dan sebuah kartu kredit tanpa batas.

Ketika Pak Ijo datang untuk mengambil Timun Mas, dia langsung berlari keluar dari apartemen dengan sepatu larinya. Pak Ijo mengejarnya dengan kecepatan yang luar biasa. Timun Mas menggunakan ponsel pintarnya untuk memanggil taksi online dan melarikan diri ke pinggiran kota.

Namun, Pak Ijo terus mengejar. Timun Mas kemudian menggunakan laptopnya untuk mencari rute tercepat menuju tempat aman. Dia menemukan sebuah tempat persembunyian di dalam hutan kota yang jarang dikunjungi orang. Dengan menggunakan kartu kredit tanpa batas, dia membeli semua perlengkapan yang dibutuhkan untuk bertahan hidup di sana.

Pak Ijo terus mencari Timun Mas, tetapi dia tidak pernah berhasil menemukannya. Timun Mas berhasil bersembunyi dengan aman dan hidup bahagia bersama ibunya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun