Mohon tunggu...
Agus Tjakra Diredja
Agus Tjakra Diredja Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

Hapus batas dunia, jelajahi isinya. Jika jenuh, temukan kedamaian dalam secangkir kopi dan keheningan, karena menulis adalah pelarian dan cara berbagi cerita

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Jerapah di KBS Raksasa Lembut dengan Leher Jenjang, Petualangan Seru di Hutan Kota Surabaya

24 Oktober 2024   14:36 Diperbarui: 25 Oktober 2024   07:42 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(KBS) Kebun Binatang Suarabaya (dokumen : KOMPAS.com) 

Jerapah, dengan lehernya yang menjulang tinggi dan pola kulit yang khas, adalah salah satu makhluk paling ikonik di savana Afrika. Keunikan fisiknya membuatnya mudah dikenali dan menjadi pusat perhatian. 

Lehernya yang panjang, jauh lebih panjang daripada mamalia berkuku lainnya, memungkinkan jerapah menjangkau dedaunan pohon yang tinggi, sebuah adaptasi yang sangat berguna di habitatnya yang kering. Kaki-kaki jenjangnya memberikan jangkauan yang luas dan memungkinkan mereka bergerak dengan cepat saat diperlukan, meskipun postur tubuh mereka yang tinggi besar.

Selain fisiknya yang mencolok, perilaku jerapah juga sangat menarik. Salah satu ciri khas mereka adalah kebiasaan berdiri diam dalam waktu yang lama. Ini bukan karena mereka malas, tetapi karena adaptasi evolusioner yang memungkinkan mereka menghemat energi. 

Jantung jerapah memiliki ukuran yang sangat besar dan memompa darah dengan tekanan tinggi untuk mencapai otak yang berada di puncak leher. Dengan berdiri diam, mereka dapat mengurangi kerja jantung dan menghemat energi.

Gerakan jerapah yang lambat dan anggun seringkali membuat kita terpukau. Setiap langkahnya terasa penuh perhitungan dan elegan. Keanggunan inilah yang menjadikan jerapah sebagai simbol keindahan dan keanggunan. 

Namun, di balik penampilannya yang tenang, jerapah juga memiliki sisi kompetitif, terutama saat memperebutkan wilayah atau pasangan. Jantan jerapah memiliki leher yang lebih panjang dan tanduk yang disebut ossicones, yang digunakan untuk bertarung memperebutkan dominasi.

Pola kulit jerapah yang unik, seperti sidik jari pada manusia, membuat setiap individu jerapah memiliki identitas yang khas. Pola ini berfungsi sebagai kamuflase di savana yang berumput dan juga membantu mengatur suhu tubuh mereka. Warna kulit jerapah dapat bervariasi, dari coklat muda hingga hampir hitam, dengan pola bintik yang berbeda-beda.

Jerapah (dokumen pribadi)
Jerapah (dokumen pribadi)

Ancaman dan Upaya Konservasi

Meskipun jerapah tidak hidup di alam liar Indonesia, kebun binatang seperti Kebun Binatang Surabaya (KBS) memainkan peran penting dalam upaya konservasi spesies ini secara global. Kebun binatang seperti KBS berperan penting dalam upaya pelestarian jerapah dengan melakukan program penangkaran dan edukasi.

Dengan mengunjungi kebun binatang dan mempelajari lebih lanjut tentang jerapah, kita dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian hewan-hewan langka ini. Setiap tindakan kecil kita, seperti tidak membuang sampah sembarangan dan mendukung upaya konservasi, akan memberikan dampak yang besar bagi kelangsungan hidup jerapah dan satwa lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun