Mohon tunggu...
Agus Hariadi
Agus Hariadi Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Berkerja Dengan Tulus Dan Ikhlas, Mengharap Ridho Dari Allah SWT
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hallo Sahabat Semua, Terimakasih Telah Berkunjung, Semoga Bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Politik

Darma Wijaya, Pemimpin yang Humble dan Berjiwa Sosial

4 Maret 2022   14:02 Diperbarui: 4 Maret 2022   14:06 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akrab disapa Bang Wiwik, Bupati H. Darma Wijaya yang berpasangan dengan Adlin Tambunan sudah setahun menakhodai Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai). Memiliki program andalan yang tertuang dalam Sapta Dambaan (Sabda) yang salah satunya adalah Infrastruktur terintegrasi.

Kedua pasangan tersebut meyakini jika infrastruktur mulus ekonomi bagus dengan hasil yang nyata berupa pembangunan jalan di berbagai daerah tampak dinikmati manfaatnya oleh masyarakat luas. 

 Program Sapda merupakan rangkaian dari visi dan misi Bang Wiwik dan Bang Adlin, dengan tujuan membawa Sergai yang Maju Terus; "mandiri, sejahtera, dan religius". Program kerja yang menyasar pada kesejahteraan rakyat, tentu harus didukung dengan seluruh elemen masyarakat. 

 Lelaki yang hampir berusia setengah abad ini dinilai dekat dengan berbagai unsur masyarakat. Salah satunya dekat dengan para ulama. Ia selalu mengapresasi yang tinggi terhadap para ulama, karena ulama adalah pewaris para Nabi.

 Menurut sahabat yang berjuluk " Turjaman Alquran ", ulama ialah mereka yang membekali diri dengan pemahaman yang integral dan komprehensif tentang agama, lalu menjelaskan dan berbagi ilmunya untuk umat, serta menegakkan amar makruf nahi mungkar. "Kriteria inilah yang wajib ditaati," tulis Syekh Abu Thalhah, mengutip perkataan Ibnu Abbas.

 Mewujudkan masyarakat yang religius, jika ditilik dari program Sapta Dambaan Sergai, program Safari Pengajian Dambaan yang dilakukan setiap malam Jumat berkeliling di 17 kecamatan dengan menyertakan ulama serta tokoh masyarakat di dalamnya untuk membagi ilmu serta menyampaikan program pembangunan kepada masyarakat. Hal ini merupakan salah satu perwujudan dari Sapta Dambaan yang saat ini sedang getol dilakukan oleh pimpinan di Tanah Bertuah Negeri Beradat. 

Tak hanya itu, pria kelahiran Sarang Giting ini juga punya hobi berbagi kepada sesama yang sangat membutuhkan (bersedekah, berinfaq) di berbagai masjid maupun rumah ibadah umat lainnya, sekolah keagamaan, dan lembaga keagamaan telah menjadi sasaran dalam menyalurkan rezeki yang dimilikinya. 

" Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya." (QS. 3:92).

 Suka berbagi terhadap sesama, duduk bersama unsur masyarakat tanpa ada yang membedakan, baik itu jenis makanan dan minuman yang disantap. 

 Setiap selesai melaksanakan sholat Jum'at, Darma Wijaya sering menyempatkan diri berbagi sebungkus nasi dengan para jema'ah sembari menyantapnya di sekitaran masjid. 

 Ia pun meyakini jika Allah melapangkan dan menyempitkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya (QS Saba 34: 39). Bahkan, jika disedekahkan, maka tidak berkurang karena Allah akan menggantinya.

 Tentu masih banyak lagi kisah yang menginspirasi kita, dari potret seorang tukang "nggalas" yang jadi Bupati dan seperti kisah sebatang kayu membangun rumah idaman, rezeki terbuka dari bersedekah serta cerita lainnya yang menginspirasi untuk diaplikasikan dalam hidup kita dari seorang Darma Wijaya. 

 Sebagai catatan untuk kita umat muslim, jangan kita takut untuk bersedekah, bersedekah tidak harus menunggu kaya, jangan kita takut untuk berbagi, karena berbagi tidak harus menunggu waktu. Jangan kita takut untuk berinfaq, karena berinfaq tidak harus menunggu banyak, jangan kita lupa dengan ulama, karena ulama adalah pewaris para nabi. Semua berawal dari ikhlas dan jujur yang beriringan dengan tekat yang kuat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun