Sekretaris Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Sergai Muhammad Ihfandi, S. PdI mengapresiasi aksi damai yang dilakukan oleh Aliansi Muslim Pembela Ulama (AMPU) Sergai di Pemkab Serdang Bedagai (Sergai) dan Polres Serdang Bedagai pada, Rabu 2 Pebruari 2022 lalu.Â
"Salah satu ulama termasyhur dalam era klasik, Ibnu Asakir, pernah mengingatkan kepada orang-orang agar berhati-hati dalam menjaga lisan dan perbuatan. Jangan sampai menghina, menjelek-jelekkan, atau menyakiti hati dan perasaan ulama. Sebab, kedudukan ulama berbeda daripada orang biasa, termasuk sekalipun penguasa", kata Ihfandi, Kamis 3 Pebruari 2022
Ihfandi juga menyebutkan bahwa kita sebagai umat muslim, sudah suatu keharusan untuk melakukan pembelaan ulama, melindungi ulama, menjaga ulama, mana kala ulama dihina, sebagaimana kita menyakini bahwa ulama merupakan pewaris para nabi.Â
Aksi damai yang dilakukan AMPU merupakan bentuk cintanya umat muslim terhadap ulama, bentuk pembelaan terhadap ulama yang patut mendapat apresiasi dari umat muslim lainnya, khususnya umat muslim di Sergai.Â
Mengakhiri, Sekretaris Bamusi Sergai mengucapkan terimakasih atas atensi yang diberikan Kapolres Sergai saat AMPU melakukan aksi damai, dan meminta pihak kepolisian untuk segera menindaklanjuti dugaan penghinaan ulama agar tidak berlarut-larut, guna menghindari hal yang tidak diinginkan.Â
"Kepada bupati sergai, saya berharap kedepan terus menggandeng para ulama, dalam mengambil kebijakan di setiap program Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai agar menjadi kabupaten yang Baldatun Toyyibatun Warrobbun Ghafur". tutupnya.Â
Diketahui, aksi damai yang dilakukan AMPU Sergai menolak pernyataan salah seorang oknum lewat sebuah video yang dikutip "Himbauan saya yang terakhir, untuk Bupati Serdang Bedagai agar kedepannya dalam kegiatan apapun, jangan libatkan ulama, kecuali dalam kegiatan agama".
Selanjutnya, aksi damai juga meminta pihak Kepolisian Serdang Bedagai untuk segera menangkap dan menghukum seorang oknum pengguna akun media sosial Facebook inisial BY dengan postingan yang diduga telah menghina ulama, "Tim penyeleksi dewan pendidikan gayanya macam nabi.. Eh ternyata kelakuannya macam babi".
Aksi damai yang diikuti oleh ratusan umat muslim itu mewakili Majelis Ulama Indonesia (MUI), Dewan Masjid Indonesia (DMI), Badan Koordinasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) serta jemaah Majelis Mujakaroh Ulumuddin.Â
Adapun koordinator aksi damai tersebut diantaranya Firman Hanafi, Zuhari dan Brahmono serta Ustadz Salamuddin.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H