Mohon tunggu...
agus susanto
agus susanto Mohon Tunggu... Lainnya - tukang rumput

gardening, sport

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Penggantian Rumput Stadion JIS, Perlukah?

10 Juli 2023   12:41 Diperbarui: 10 Juli 2023   12:52 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

James B Beard, Director dan Chief Scientist International Sports Turf Institute Texas pada sebuah seminarnya di Malaysia tahun 1993 dengan materi pembahasan Turfgrass Science andf Trends to The year 2000 menyatakan bahwa  Kunci sukses bisa menghasilkan sebuah lapangan rumput olaharaga yang baik  antara lain  adalah pemahaman yang luas  tentunya berkaitan dengan rumput (turfgrasses science) dan berpengalaman  sebagai seorang turf manager.

Berdasar semua latar belakang di atas, ramainya pembicaraan terkait apakah rumput di stadion JIS akan diganti atau tidak adalah bisa dimengerti. Demi prestasi bola nasional, demi nama baik Indoenesia sebagai tuan rumah gelaran piala dunia  niat pak Erick adalah membenahi infrastructure terutama kualitas rumput stadion harus didukung. Namun  demikian Rencana penggantian rumput stadion JIS semestinya pelu dipikirkan lagi dengan pertimbangan matang . 

Usulan mengganti rumput JIS dengan species Bermudagrass (baca rumput golf)  dengan pertimbangan masalah lama penyinaran (problem naungan) adalah kurang tepat.  Bermudagrass (cynodon dactylon) baik common maupun jenis hybrid bermudagrass seperti var tifway 419, Tifdrawf, dll tidak toleran dengan kondisi ternaung. Justru existing rumput JIS yakni Zoysia grass sedikit toleran dengan kondisi ternaung (light shade). Di alam dibawah naungan pohon kelapa di sepanjang pantai Zoysia matrella lin merr tumbuh dengan baik. 

Symptom yang nampak ketika area rumput Bermuda ternaung adalah "getting thin", kondisi tingkat ketebalan rumput (shoot density) rendah/ tipis, rumput cenderung tumbuh vertical memanjang ke atas karena kompetisi cahaya. Pada periode hujan dengan drainage buruk   lebih memperparah kondisi pertumbuhannya. 

Bila pertimbangan untuk diganti adalah masalah waktu, dengan metode tanam sodding (gelar lempeng/ gebalan/sod) mungkin masih bisa diterima mengingat bermudagrass secara genetik excessive growth atau memiliki pertumbuhan sangat cepat (superior growth rate). Namun yang menjadi pertanyaan adalah darimana bibit dalam bentuk sod dengan kondisi sama kualitasnya dengan kondisi layaknya lapangan rumput stadion yang dirawat intensif bisa diperoleh.. 

Kalaupun diperoleh dari lapangan golf, seperti diketahui kondisi rumput di banyak lapangan golf di Indonesia sekarang umumnya banyak terkontaminasi dengan gulma terutama area fairway dan rough. Idealnya adalah tentu dari nursery. Turf Nursery dengan perawatan sama intensifnya, sama culture practice nya    dengan yang ada di stadion.  Cutting height (ketinggian pemotongan), tingkat ketebalan tajuk/ tunas, media tanam  dll adalah beberapa parameter pertimbangan ketika rumput di ambil dari nursery.

Rencana penggantian rumput JIS seharusnya juga memperhatikan detail perawatan yang sudah dilakukan selama ini. Berdasar  yearly maintenance program yang sudah dibuat. Terutama menyangkut fertilizing programnya apakah aplikasi pemupukan sudah didasarkan soil analys, apakah digunakan rate/ dosis pupuk yang direkomendasikan, apakah frekuensi pemupukan sudah benar dsb  

Pertimbangan yang juga penting di lihat adalah apakah sudah tepat kondisi rumput sekarang  sudah masuk pada tahap perawatan yg sifatnya perbaikan seperti munculnya masalah dengan pemadatan media tanam, masalah spongi turf atau kondisi rumput terlalu tebal (thatch layer problem), weed problem atau kontaminasi gulma  dll. 

Dibutuhkan support equipment maintenance khusus pada tahap perawatan yg sifatnya perbaikan atau renovasi. Seperti telah disinggung di atas , pemahaman menilai kualitas lapangan rumput olahraga selama ini masih melihat berdasar visual quality seperti warna, stripping pattern atau pola pemotongan. Membuat rumput lapangan hijau dengan variasi motif pemotongan(mowing pattern) adalah hal mudah. Functional quality sering kali sedikit diabaikan (ball speed, ball roll, ball bounce dll). 

Melihat tayangan bola di Tv membandingkan kondisi di luar negeri khususnya eropa, jepang, korea jelas kelihatan sekali perbedaanya terutama menyangkut speed bola. Di banyak lapangan di stadion kita pemotongan sudah benar sesuai aturan FIFA 30 mm namun speed dirasa  berbeda, lebih lambat. Penting dalam pengelolaan lapangan rumput olahraga adalah mempertahankan tingkat ketebalan rumput. Karena berkaitan semuanya dengan functional quality. Sangat panjang untuk dijelaskan...salam olahraga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun