Setelah sekian lama merindu
Menahan sesak berkecamuk tiap detiknya
Menahan panasnya hati
Menahan ingin yang tak bertepi
Tiap malam sampai turun dentingnya embun pagi
Lalu mengokohkan tembok agung di setelahnya
            Mengapa kau bersedih kekasih?
            Tembok agung semakin tinggi menjulang
            Tidak hanya kau yang meninggikannya
            Tapi kita
            Sesak dada menjadi lega
            Panas hati menjadi perekatnya
            Ingin yang tak bertepi menjadi pengagung di setiap doa
Pada kedalaman cinta
Jangan disesalkan apa yang telah terjadi
Jangan diratapi lagi kejadian sebelum maupun sesudah
Turunnya denting embun pagi
Walau hanya sekilas
Walau hanya sekedipan mata
Menyejukkan jiwa-jiwa lelah
Yakinlah itu semua adalah pondasi penopang
Tembok agung yang kita dirikan bersama
Akan menjaga dan saling melangsikan doa-doa
Dari turunnya embun dan setelahnya
Dari pengasingan diri
Dari gelap malam yang selalu menyelimuti
Hingga kembali pagi dengan harapan
Pada yang disebut kedalaman cinta
Wonogiri, 10 Oktober 2022
Agus Prasetyo Nugroho
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI