Ia berliur-liur berorasi di pesta demokrasi
Wajahnya memerah
Pikirannya terarah
Kehendaknya salah kaprah
Jas Merah yang disematkan Bung Karno hanya sebagai pelengkap orasi
Esensinya hanya untuk berebut kursi
Visi misi partai telah lebur untuk kepentingan pribadi
Para pelupa, pa
Rakyat juga sudah lupa marwah dan hakekatnya
Seperti berhala yang disuap aneka rupa pemujanya
Pa, dibalik itu kau sudah bermain di belakang tonil sandiwara
Rakyat berpesta pora
Uang dan logistik menggelinding bak roda
Korban jiwa, raga, bahkan nyawa tak terelakkan, pa
Kau menjelma Rahmana
Rakyat semakin sengsara
Tapi mereka masih bisa tertawa
Para pelupa, pa
Air liurmu telah tergantikan beragam uang tunjangan
Rakyatmu tergusur ke bawah kolong jembatan
Sesekali menjilat uang recehan yang tinggal kenangan
Para pelupa, pa
Jika tidak kita hentikan
Tunggu jantung kita berhenti dadakan
Dan para cukong demokrasi duduk di atas pusara
Mereka berucap sayonara para pelupa, pa
Sidoarjo, 17 Mei 2019
@gussim99
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H