Mohon tunggu...
Agus Sugiarta
Agus Sugiarta Mohon Tunggu... Lainnya - Gembala Komunitas Marginal

membaca, mengamati, menulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Media Sosial dan Anak Muda: Manfaat, Risiko, dan Peran Orang Tua

9 November 2024   11:58 Diperbarui: 9 November 2024   11:59 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Model Ilustrasi: Cicillia Togatorop/sumber gambar: Dokumentasi Pribadi

Model Ilustrasi: Cicillia Togatorop/sumber gambar: Dokumentasi Pribadi
Model Ilustrasi: Cicillia Togatorop/sumber gambar: Dokumentasi Pribadi
Media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan anak muda masa kini. Meski menawarkan berbagai peluang, media sosial juga membawa tantangan yang dapat memengaruhi kesehatan mental dan pola pikir remaja. Orang tua perlu memahami dampak-dampak ini dan berperan aktif dalam mendampingi anak-anak mereka di dunia digital.

Dampak Positif Media Sosial

Di satu sisi, media sosial membuka ruang bagi anak muda untuk belajar, mengembangkan bakat, dan berjejaring dengan teman serta mentor dari berbagai latar belakang. Banyak remaja mendapatkan inspirasi, motivasi, dan akses ke beragam sumber pendidikan yang sebelumnya sulit dijangkau. Jean M. Twenge, dalam bukunya iGen: Why Today's Super-Connected Kids Are Growing Up Less Rebellious, More Tolerant, Less Happy---and Completely Unprepared for Adulthood (2017), mencatat bahwa media sosial dapat membantu mereka mengekspresikan diri dan membangun identitas di dunia yang semakin global.

Dampak Negatif Media Sosial

Namun, di balik manfaat ini terdapat potensi risiko. Masalah seperti Fear of Missing Out (FOMO), tekanan sosial, dan standar kecantikan atau kesuksesan yang tidak realistis dapat mengganggu kepercayaan diri anak muda. Studi oleh Keles, Y., McCrae, N., & Grealish, A. (2020) di Perspectives in Psychiatric Care, mengungkap bahwa penggunaan media sosial berlebihan berhubungan dengan meningkatnya kecemasan, depresi, dan perasaan rendah diri pada remaja, terutama ketika mereka sering membandingkan hidupnya dengan orang lain.

Penelitian lain oleh Odgers, C.L. & Jensen, M.R.L. (2020) di Journal of Adolescent Health mengonfirmasi dampak kesehatan mental dari media sosial ini, terutama dalam hal kecemasan terkait citra tubuh. Tekanan untuk mengikuti standar yang ditampilkan di media sosial dapat mengakibatkan anak muda merasa tidak percaya diri dan rendah diri, serta mengalami gangguan psikologis seperti body image disorder.

Tips bagi Orang Tua untuk Mendampingi Anak

Orang tua dapat berperan aktif dalam mendampingi anak-anak mereka untuk menggunakan media sosial dengan bijak. Berikut adalah beberapa langkah praktis:

  1. Bangun Komunikasi Terbuka
    Ciptakan ruang di mana anak merasa nyaman bercerita tentang pengalaman online mereka. Menurut Jody Cantrell Dyer dalam Parenting in the Digital Age: Strategies for Parents with Connected Kids (2021), penting bagi orang tua untuk terlibat dalam aktivitas online anak tanpa terlalu mengontrol, agar komunikasi terbuka tetap terjaga.

  2. Berikan Batas Waktu
    Tetapkan waktu penggunaan yang sehat untuk media sosial agar tidak mengganggu aktivitas fisik, belajar, dan interaksi sosial langsung. The Association Between Social Media Use and Sleep Disturbance Among Young Adults oleh Levenson et al. (2016) di Preventive Medicine menunjukkan bahwa pengaturan waktu penggunaan media sosial juga bermanfaat untuk menjaga kualitas tidur remaja.

  3. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
    Lihat Lyfe Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun