Mohon tunggu...
Agus Sugiarta
Agus Sugiarta Mohon Tunggu... Lainnya - Gembala Komunitas Marginal

membaca, mengamati, menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Asuransi Jiwa, Investasi dalam Kehidupan yang Tenang dan Bertanggung Jawab

3 November 2024   16:23 Diperbarui: 3 November 2024   16:24 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Artikel Online: "How to Weigh the Pros and Cons of Life Insurance" dalam Investopedia - Artikel ini bisa membantu menjelaskan keuntungan dan risiko asuransi jiwa, termasuk kemungkinan manfaat yang tidak dipakai dan pentingnya memahami ketentuan polis.

Hubungan antara Asuransi dan Keimanan dalam Perspektif Kristen

Sebagian umat Kristen mungkin berpikir, "Bukankah Tuhan yang memelihara hidup kita? Mengapa harus ada asuransi?" Dalam perspektif iman, asuransi tidak dimaksudkan untuk menggantikan Tuhan. Justru, asuransi bisa menjadi bagian dari penatalayanan (stewardship) yang baik---sebuah bentuk tanggung jawab terhadap keluarga yang dipercayakan kepada kita. Seperti yang disampaikan dalam Alkitab, kita diajarkan untuk tidak sembrono dan selalu mempersiapkan diri (Amsal 6:6-8). Asuransi juga bisa dipandang sebagai wujud kasih dan perhatian kepada orang-orang yang kita cintai.

Dalam bukunya "Money, Possessions, and Eternity" Randy Alcorn menguraikan pengelolaan keuangan dari perspektif Kristen, termasuk tanggung jawab, kedermawanan, dan perencanaan masa depan.  

John Wesley yang berkata, "Do all the good you can, by all the means you can, in all the ways you can, at all the times you can." Asuransi bisa dianggap sebagai salah satu cara untuk menjaga kebaikan bagi keluarga, bahkan setelah kita tidak ada.

Mengatasi Stigma Budaya terhadap Asuransi di Indonesia

Di Indonesia, masih ada stigma bahwa asuransi dianggap "kurang ajar"---seakan mendoakan hal buruk agar terjadi. Sebagai masyarakat yang mengutamakan kebersamaan dan gotong royong, ada anggapan bahwa tanggungan keluarga adalah urusan seluruh keluarga besar. Namun, pola pikir ini sering kali membuat orang enggan mengambil tanggung jawab penuh atas keluarganya sendiri. Artikel ini mengajak kita untuk mematahkan stigma tersebut dan melihat asuransi sebagai bagian dari manajemen keuangan yang matang.

Dalam bukunya "Understanding Asian and Western Cultures" , Martin J. Gannon dan Rajnandini Pillai menjelaskan persepsi budaya Asia, termasuk Indonesia, terhadap uang dan perencanaan finansial, dan mengapa terkadang ada anggapan negatif tentang asuransi di kalangan masyarakat.

Panduan Praktis dalam Memilih Asuransi Jiwa

Sebelum menutup, artikel ini memberikan beberapa langkah praktis bagi Anda yang mungkin tertarik untuk mempertimbangkan asuransi jiwa, tetapi belum tahu harus mulai dari mana. Pilihlah asuransi yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Anda. Konsultasikan dengan ahli keuangan jika perlu, dan selalu baca dengan cermat syarat-syarat dalam polis.

Keputusan Bijaksana untuk Ketenangan Jiwa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun