Konsep ini menekankan tiga pilar utama:
- Keunikan: Setiap anak adalah pribadi unik dengan potensi besar.
- Hubungan: Pendidikan bukan hanya tentang materi, tetapi juga membangun hubungan yang bermakna antara guru, anak, dan Tuhan.
- Pelayanan: Mengajarkan anak-anak untuk memiliki hati yang melayani, berdasarkan Mikha 6:8.
Lies juga menyoroti pentingnya domain psikomotor, yang mencakup keterampilan motorik anak. Ia mengingatkan bahwa pengembangan aspek fisik seperti menulis, melukis, dan kegiatan kreatif lainnya sering kali terlupakan dalam pendidikan, padahal ini penting dalam membentuk anak secara holistik.
KKR dan Pesan Transformasi untuk Bangsa
Hari ketiga ditutup dengan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) yang dipimpin kembali oleh Rev. Donald K. Triplett. Dengan tema "The Exponential Strategy for Transforming a Nation for Christ", ia menegaskan pentingnya gereja sebagai agen transformasi bagi bangsa melalui strategi misi dan penginjilan yang berpusat pada Kristus.
Kesan dari Panitia dan Peserta
Hari ketiga berjalan dengan sangat baik, seperti yang diungkapkan Ps Ramli Mentang dari Manado, "KPAI luar biasa. Banyak peserta yang antusias, dan semua berjalan dengan iman. Tuhan mencukupkan segalanya, dan materinya benar-benar membuka wawasan kita."
Hal serupa juga disampaikan oleh Kak Aldo dari Metro Church Manado, yang merasa direfresh dengan materi-materi yang disampaikan. "Banyak ilmu yang seolah-olah sudah pernah kita dengar, tetapi di sini kita diperbarui dan ditambahkan lagi. Aku merasa sangat antusias dan hal ini harus segera dibagikan kepada generasi berikutnya yang saya layani," ungkapnya.
Peserta lain, Kak Quin Mandang dari Tomohon, juga mengungkapkan rasa syukurnya, "Panggilan saya semakin diteguhkan dan saya mendapatkan banyak mimpi baru dari Tuhan." Kak Amos, Ketua DSMD Papua Tengah, pun menambahkan, "KPAI, seru banget! Mantap!"