Pernyataan Hardi Mulyono dan Gunarto Azis yang mendiskreditkan Gubsu Edy Rahmayadi mendapat sorotan negatif. Ikatan Gamers Medan Tembung (Ikan Gembung) pun mencurigai keduanya punya kepentingan pribadi serta mempolitisir peristiwa pelantikan 911 eselon Pemprovsu beberapa waktu lalu.
"Hardi Mulyono dan Gunarto Azis tendensius. Mendiskreditkan Gubsu. Kami tahu kok dua orang ini pengurus parpol," kata Pengurus Ikan Gembung, Agus Manurung, Jumat (3/3/2023).
Dia menilai pernyataan mendiskreditkan Gubsu berbau kepentingan pribadi. Karena Hardi Mulyono dan Gunarto Azis merupakan pengurus parpol yang kini diketuai Musa Rajekshah yang tak lain adalah Wakil Gubernur Sumut.
"Kami anak muda Gamers ini jangan dianggap gak paham politik. Mereka berdua kan anggota parpol yang diketuai langsung oleh Wagub Bang Ijeck," tandas Agus.
Dia mengingatkan oknum parpol itu tidak mempolitisir jalannya pemerintahan di Pemprov Sumut yang sedang dibangun Edy Rahmayadi. Kepada Hardi Mulyono dan Gunarto Azis, dia berpesan agar berpolitik secara jantan bila ingin mendukung ketua parpolnya dalam Pilgubsu nanti.
"Bersabarlah. Ojo kesusu dalam berpolitik seperti pesan Pak Presiden Jokowi. Kan enam bulan lagi Pak Edy pensiun. Kalau ketua mereka mau jadi Gubernur Sumut nanti, silakan dukunglah. Mudah-mudahan ketuanya bisa maju dan berkompetisi dengan sehat di Pilgubsu 2024 nanti," kata Agus.
Di sisi lain, dia mengaku iba dengan sikap dan langkah Hardi Mulyono dan Gunarto Azis.
"Kami sebetulnya kasihan sama Hardi Mulyono dan Gunarto Azis ini. Tapi kami lebih sayang sama Pak Gubernur Edy Rahmayadi. Kami pasti akan mendukung lagi bila Pak Edy maju kembali di Pilkada nanti," tukasnya.
Sebelumnya, Sekretaris Dewan Pertimbangan Golkar Sumut Hardi Mulyono menyebut partainya tak akan lagi mendukung Edy Rahmayadi pada Pilgubsu 2024 mendatang. Pernyataan itu disampaikannya menyikapi kealpaan Pemprovsu melantik ASN meninggal dan sudah pensiun pada 21 Februari 2023 lalu.
Awalnya Hardi Mulyono mendesak Gubsu Edy Rahmayadi meminta maaf atas kekhilafan tersebut. Kemudian Hardi membawa-bawa dukungan Partai Golkar pada Pilgubsu 2024 mendatang.
Lain Hardi Mulyono, lain pula Gunarto Azis. Gunarto malah meminta Edy Rahmayadi meminta maaf dan mundur dari jabatan Gubsu.
Gubsu Edy Rahmayadi sendiri sudah menyampaikan permohonan maaf atas kekhilafan Pemprovsu dalam peristiwa pelantikan tersebut. Edy menegaskan peristiwa itu menjadi bahan evaluasi bagi jajaran Pemprov Sumut.