Mohon tunggu...
Agus Samsudrajat S
Agus Samsudrajat S Mohon Tunggu... Dosen - Membuat Tapak Jejak Dengan Berpijak Secara Bijak Dimanapun Kaki Beranjak. http://agus34drajat.wordpress.com/

Public Health, Epidemiologi, Kebijakan Kesehatan @Wilayah Timur Khatulistiwa Tapal Batas Indonesia-Malaysia

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sampai Kapan Rokok Jadi Pahlawan Kesehatan & RI?

11 November 2017   10:57 Diperbarui: 11 November 2017   22:15 1274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lihat dan rasakan disekeliling kita, di seluruh sudut kota maupun desa di negeri ini, seberapa sulit melihat keluarga, teman, orang tua, pejabat, tokoh agama, pendidik, bahkan tenaga kesehatan merokok? Seberapa sulit kita melihat iklan-iklan rokok, seberapa sulit kita melihat orang jualan rokok, bahkan ibu-ibu, pelajar dan anak-anak merokok tanpa malu sedikitpun bahkan santai ditempat umum dengan penuh percaya diri? Lalu siapakah yang mesti dilindungi negara ini?

Cukai rokok untuk kesehatan ibarat mengasuransikan keselamatan kepada pembunuh bayaran yang masih aktif. Sudah jelas di setiap bungkus rokok tertulis "merokok membunuhmu" tapi tetap saja seakan pemerintah, konsumen dan penjual tidak melihat itu. Sesungguhnya siapa sih yang benar-benar merugikan negara?, pemerintah, Industri rokok, perokok atau masyarakat yang ingin sehat, merdeka dan hidup bebas dari rokok? Sampai kapan kita mau terus menggunakan pajak dosa cukai rokok jadi pahlawan untuk kesehatan dan negeri ini? Jelas sudah, hasil cukai rokok merupakan  akibat subur dan masih hidupnya aktivitas industri rokok dan kroni-kroninya. Barang haram itu justru malah akan semakin menggerogoti kesehatan dan seluruh isi negeri ini.


Catatan berbagai sumber di Hari Pahlawan 

Anggota Badan Khusus PH 2.0 PERSAKMI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun