Lihat dan rasakan disekeliling kita, di seluruh sudut kota maupun desa di negeri ini, seberapa sulit melihat keluarga, teman, orang tua, pejabat, tokoh agama, pendidik, bahkan tenaga kesehatan merokok? Seberapa sulit kita melihat iklan-iklan rokok, seberapa sulit kita melihat orang jualan rokok, bahkan ibu-ibu, pelajar dan anak-anak merokok tanpa malu sedikitpun bahkan santai ditempat umum dengan penuh percaya diri? Lalu siapakah yang mesti dilindungi negara ini?
Cukai rokok untuk kesehatan ibarat mengasuransikan keselamatan kepada pembunuh bayaran yang masih aktif. Sudah jelas di setiap bungkus rokok tertulis "merokok membunuhmu" tapi tetap saja seakan pemerintah, konsumen dan penjual tidak melihat itu. Sesungguhnya siapa sih yang benar-benar merugikan negara?, pemerintah, Industri rokok, perokok atau masyarakat yang ingin sehat, merdeka dan hidup bebas dari rokok? Sampai kapan kita mau terus menggunakan pajak dosa cukai rokok jadi pahlawan untuk kesehatan dan negeri ini? Jelas sudah, hasil cukai rokok merupakan  akibat subur dan masih hidupnya aktivitas industri rokok dan kroni-kroninya. Barang haram itu justru malah akan semakin menggerogoti kesehatan dan seluruh isi negeri ini.
Catatan berbagai sumber di Hari PahlawanÂ
Anggota Badan Khusus PH 2.0 PERSAKMI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H