Melihat perkembangan Indonesia melalui Indeks Pembangunan Manusia yang semakin baik dan menurunya angka kemiskinan dan kesenjangan masyarakat berdasarkan data Badan Pusat Statistik. Menjadi sebuah peluang untuk bisa meningkatkan pola konsumsi pangan sebagai upaya mengatasi masalah gizi masyarakat. Daging ikan mempunyai serat-serat protein lebih pendek daripada serat-serat protein dagingsapi atau ayam. Oleh karena itu ikan dan hasil produknya banyak dimanfaatkan oleh orang-orang yang mengalami kesulitan pencernaan sebab mudah dicerna. Vitamin yang ada dalam ikan juga bermacam-macam, yaitu vitamin A, D, Thiamin, Riboflavin,dan Niacin. Ikan juga mengandung mineral yang kurang lebih sama banyaknya dengan mineral yang ada dalam susu seperti kalsium, phosphor, akan lebih tinggi dibandingkan dengan susu. Ada dua kelompok vitamin dalam ikan yaitu larut dalam air dan larut minyak. Yang larut dalam minyak yaitu vitamin A dan D, yaitu dalam minyak ikan.Â
Persakmi sangat terbuka dan konsen dengan masalah perilaku yang berdampak kepada kesehatan masyarakat dan masalah gizi. Salah satu komitmennya adalah meningkatkan pendayagunaan tenaga kesehatan masyarakat di setiap sektor dan lini dalam meningkatkan gizi masyarakat melalui konsumsi pangan yang sehat. Salah satu pangan sehat tersebut adalah potensi kekayaan alam sekitar yaitu ikan laut. Persakmi juga siap menyediakan sumber daya berupa tenaga dan pemikiran untuk membantu dan mengawal setiap kebijakan dan masyarakat dalam perubahan perilaku yang kurang sehat ke perilaku yang lebih sehat. Semoga hal ini membuat kita bisa lebih memaksimalkan kekayaan potensi laut sebagai sumber kekuatan dan solusi mengatasi krisis nutrisi dan masalah gizi masyarakat.
Agus Samsudrajat S
Pemerhati Kesehatan Masyarakat
Divisi Media PH 2.0 Persakmi (Perhimpunan Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H