Mohon tunggu...
Agus Samsudrajat S
Agus Samsudrajat S Mohon Tunggu... Dosen - Membuat Tapak Jejak Dengan Berpijak Secara Bijak Dimanapun Kaki Beranjak. http://agus34drajat.wordpress.com/

Public Health, Epidemiologi, Kebijakan Kesehatan @Wilayah Timur Khatulistiwa Tapal Batas Indonesia-Malaysia

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Debora, AKB & Masalah Gizi, Tanggung Jawab Siapa?

21 September 2017   21:34 Diperbarui: 21 September 2017   23:58 1603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masalah Gizi Indonesia (Screenshot Buku Saku Hasil Pemantau Status Gizi, Kementerian Kesehatan, 2016)

Masalah Debora, stuntingatau penyebab kematian anak tidak bisa muncul berdiri sendiri dan semata mata hanya sektor kesehatan yang menjadi penyebabnya. Karena hal itu jelas sangat terkait dengan sektor non kesehatan lainya. Bahkankajian Badan Kesehatan Dunia, Bank Dunia bersama organisasi pangan dan anak sedunia menyimpulkan peran sektor/lembaga publik terkait diluar sektor kesehatan memiliki peran dan pengaruh hingga 70%. Jika memang demikian, jelas sangat bertentangan dengan hasil kajian lembaga internasional tersebut, ketika terjadi masalah kesehatan atau kematian anak, kita menuding bahwa hanya sektor kesehatan yang harus bertanggung jawab terhadap masalah tersebut.

Banyak negara maju bisa dijadikan referensi dan acuan dalam sistem kesehatan dan sistem pembangunan termasuk kebijakan politik, kebijakan ekonomi, dan kebijakan pangan yang secara ilmiah sangat terkait dengan masalah gizi dan AKB. Salah satunya adalah Negara Jepang. Sejak awal bangkit dari keterpurukan, Jepang sangat perhatian dan konsen dalam hal akses, mutu hingga keamanan pangan selain sektor publik sebagai penunjang sektor pendidikan dan kesehatan.

Apapun arah atau gaya politik dan kebijakan yang dipilih oleh negara-negara maju, sektor publik tetap menjadi sebuah prioritas utama mereka. Semoga para aktor dan eksekutor kebijakan Indonesia baik dari level pusat maupun daerah bisa mengimbangi persaingan global sebagai wujud daya saing kita dalam hal pembangunan. Syukur-syukur jika kita bisa lebih baik daripada upaya negara maju dalam menghadapi tantangan dan masalah kesehatan seperti AKB, stunting serta masalah pembangunan disektor lainya.

  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun