Masalah Debora, stuntingatau penyebab kematian anak tidak bisa muncul berdiri sendiri dan semata mata hanya sektor kesehatan yang menjadi penyebabnya. Karena hal itu jelas sangat terkait dengan sektor non kesehatan lainya. Bahkankajian Badan Kesehatan Dunia, Bank Dunia bersama organisasi pangan dan anak sedunia menyimpulkan peran sektor/lembaga publik terkait diluar sektor kesehatan memiliki peran dan pengaruh hingga 70%. Jika memang demikian, jelas sangat bertentangan dengan hasil kajian lembaga internasional tersebut, ketika terjadi masalah kesehatan atau kematian anak, kita menuding bahwa hanya sektor kesehatan yang harus bertanggung jawab terhadap masalah tersebut.
Banyak negara maju bisa dijadikan referensi dan acuan dalam sistem kesehatan dan sistem pembangunan termasuk kebijakan politik, kebijakan ekonomi, dan kebijakan pangan yang secara ilmiah sangat terkait dengan masalah gizi dan AKB. Salah satunya adalah Negara Jepang. Sejak awal bangkit dari keterpurukan, Jepang sangat perhatian dan konsen dalam hal akses, mutu hingga keamanan pangan selain sektor publik sebagai penunjang sektor pendidikan dan kesehatan.
Apapun arah atau gaya politik dan kebijakan yang dipilih oleh negara-negara maju, sektor publik tetap menjadi sebuah prioritas utama mereka. Semoga para aktor dan eksekutor kebijakan Indonesia baik dari level pusat maupun daerah bisa mengimbangi persaingan global sebagai wujud daya saing kita dalam hal pembangunan. Syukur-syukur jika kita bisa lebih baik daripada upaya negara maju dalam menghadapi tantangan dan masalah kesehatan seperti AKB, stunting serta masalah pembangunan disektor lainya.
 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H