Mohon tunggu...
AGUS MAWAR
AGUS MAWAR Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa

Penulis Pemula

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Khawarij: Sejarah, Ajaran dan Perpecahan

27 Juli 2024   12:25 Diperbarui: 27 Juli 2024   12:34 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Reny Puspita Sari : Mahasiswi PKU 2023)

Khawarij adalah salah satu kelompok politik paling penting dalam sejarah Islam. Mereka dikenal karena kedekatannya yang kuat dengan agama, fanatisme, dan ketegasan dalam melaksanakan prinsip-prinsip Islam. Artikel ini akan membahas sejarah kemunculan Khawarij, ajaran-ajaran utama mereka, dan perpecahan yang terjadi di dalamnya.

Sejarah Kemunculan

Khawarij awalnya adalah pendukung Ali bin Abi Thalib, tetapi mereka berbalik melawannya setelah ia berdamai dengan musuh-musuhnya dalam Pertempuran Siffin. Mereka menentang keputusan Ali untuk menerima arbitrase dalam konflik tersebut, dengan alasan bahwa "tidak ada hukum kecuali hukum Allah." Ketidakpuasan terhadap kepemimpinan Ali dan Utsman bin Affan sebelumnya menjadi akar dari kemunculan Khawarij sebagai kelompok independen.

Ajaran Utama Khawarij

Khawarij memiliki sejumlah ajaran utama yang membedakan mereka dari kelompok-kelompok Islam lainnya:

  1. Penolakan terhadap Utsman, Ali, dan Sahabat Mereka: Khawarij menganggap penolakan terhadap kepemimpinan Utsman dan Ali sebagai syarat utama menjadi seorang Muslim.
  2. Mengkafirkan Pelaku Dosa Besar: Mereka berkeyakinan bahwa pelaku dosa besar adalah kafir dan harus dilaknat.
  3. Kepemimpinan Tidak Harus dari Keluarga Nabi: Khawarij menolak gagasan bahwa pemimpin harus berasal dari keturunan Nabi Muhammad. Mereka lebih menekankan pada kualitas dan ketakwaan seorang pemimpin.
  4. Pentingnya Kepemimpinan yang Adil: Meskipun menolak kepemimpinan Utsman dan Ali, Khawarij tetap menganggap kepemimpinan sebagai hal yang penting. Mereka menuntut pemimpin yang taat, zuhud, dan tidak berdosa.
  5. Tidak Ada Kompromi dalam Hal Agama: Khawarij sangat teguh dalam memegang prinsip-prinsip agama dan tidak menoleransi kompromi dalam hal ini. Mereka berpendapat bahwa tindakan hanya ada dua, baik atau buruk, halal atau haram.

Perpecahan dalam Kelompok Khawarij

Seiring berjalannya waktu, Khawarij terpecah menjadi beberapa kelompok yang berbeda pendapat dalam beberapa masalah. Beberapa kelompok yang paling terkenal antara lain:

  1. Al-Muhakkimah: Kelompok pertama dan paling penting dari Khawarij. Mereka menolak kepemimpinan Ali karena menerima arbitrase.
  2. Al-Azariqah: Kelompok yang dikenal karena pandangan ekstrem mereka. Mereka menghalalkan darah Muslim yang tidak sepaham dengan mereka.
  3. Al-Najadat: Kelompok yang lebih moderat dibandingkan Al-Azariqah. Mereka membolehkan taqiyyah (menyembunyikan keyakinan) dalam situasi tertentu.

Kesimpulan

Khawarij adalah kelompok yang kompleks dengan sejarah dan ajaran yang kaya. Meskipun mereka sering dianggap sebagai kelompok ekstrem, pemahaman yang lebih mendalam tentang sejarah dan ajaran mereka dapat memberikan wawasan berharga tentang perkembangan pemikiran Islam. (RPS_PKU)

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun