Mohon tunggu...
AGUS MAWAR
AGUS MAWAR Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa

Penulis Pemula

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Ahlu Ra'yi: Melawan Pemikiran Sempit dan Ekstrimisme

23 Juli 2024   09:57 Diperbarui: 23 Juli 2024   10:07 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, mendukung inisiatif perdamaian dan rekonsiliasi juga sejalan dengan prinsip-prinsip Ahlu Ra'yi. Negara harus aktif dalam mencari solusi damai bagi konflik-konflik yang ada, baik di tingkat nasional maupun internasional. Rekonsiliasi antara kelompok yang berkonflik dapat menjadi langkah penting dalam membangun perdamaian yang berkelanjutan.

 

Terakhir, mengatasi akar masalah sosial yang dapat memicu ekstremisme juga menjadi bagian penting dari implementasi Ahlu Ra'yi dalam kebijakan publik. Masalah-masalah seperti kemiskinan, ketidakadilan, dan diskriminasi dapat menjadi pemicu bagi munculnya radikalisme dan ekstremisme. Oleh karena itu, pemerintah perlu mengatasi masalah-masalah tersebut dengan kebijakan yang adil dan merata.[12]

 

DAFTAR RUJUKAN:

[1] Azwar Sani, Radikalisme dan Ekstrimisme dalam Pemikiran Sayyid Qutb: Tinjauan Kritis atas Tafsir Fi-Zilalil Qur'an. Jurnal Al-Misykah, Vol.IV, No.2, Tahun 2023, h.43

[1] Burhanuddin Amak &Triyo Supratno, Memutus Mata Rantai Ekstrimisme Agama. (Malang:UIN Maliki Pres), 2018, h.23

[1] Dede Rodin, Islam dan Radikalisme: Telaah Atas Ayat-Ayat Kekerasan dalam al-Qur'an. Jurnal: Addin, Vol.X, No.1, Februari 2016, h.32

[1] Eril dkk, Meode Ahli Ra'yi dan Ahlu Hadis dalam Menentukan Hukum. Journal: Business And Notary, Vol. I, No.3 Tahun 2023, h.40

[1] Aco Bugman T, Ahlu Ra'yi wa Ahlu Riwayah: Suatu Kajin Fiqhi. Jurnal J-Alif, Vol. II, No.2 Nopember 2021. h.187

[1] Eril dkk, Meode Ahli Ra'yi dan Ahlu Hadis dalam Menentukan Hukum. Journal: Business And Notary, Vol. I, No.3 Tahun 2023, h.40

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun