Sementara itu, seluruh grup Whatsapp dan status para mahasiswa KKN tiba-tiba penuh dengan pemberitaan terkait kejadian pembacokan ini. Bagaikan api yang membakar kapas, kekuatan sebaran beritanya begitu cepat sampai berita ini pun terdengar di pihak kampus.Â
Satu hal yang membuat kejadian ini menjadi terasa mengerikan karena sudah memakan korban 2 orang. Tak terkecuali mahasiswi, para mahasiswa pun banyak yang harap-harap cemas dengan kejadian ini, karena menurut berita yang bersebaran bahwa pelaku berlari dari satu kampung ke kampung lain dan akan membacok siapapun yang dilaluinya.
Kami pun stay dan tetap dirumah msing-masing dengan posisi pintu yang dikunci rapat. Dari kejauhan dapat terlihat melalui jendela, para warga berbondong-bondong Kembali dari sawah dan kebun mereka. Sekolah-sekolah setempat pun tiba-tiba menelpon seluruh orang tua murid agar para murid dijemput dan dipulangkan untuk sementara waktu. Sehingga waktu itu suasana yang tadinya ramai, kini menjadi hening. Tak ada satu pun kendaraan yang lalu Lalang di jalanan.
Triing...triing.. pemberitaan grup whatsapp pun semakin ramai akan kejadian yang saat ini menimpa penduduk. "sudah masuk kampung Bila".. sontak seluruh mahasiswa di desa Bila pun kian merasa takut.. "korban bertambah jadi 3". Berita-berita whatsapp semakin memperburuk situasi. "ada dibacok lagi di kampung waempubbu". Belum beberapa menit Kembali terupdate "korban jadi 5 orang" berita-berita ini pun terus membanjiri Whatsapp, sehingga seharian aktivitas tidak berjalan normal.
Malam hari pun tiba, semua penduduk dan mahasiswa KKN berharap akan ada berita baik terkait kejadiaan ini. Tiba-tiba pemadaman listrik pun terjadi. Bukannya kabar baik, justru listrik pun ikut memperkeruh situasi.Â
Menanggapi hal ini, Babin Kamtibmas pun turun tangan dengan melapor kepada Lurah "Pak Lurah, saat ini tersangka pelaku belum juga ditangkap. Tolong malam ini disampaikan ke grup warga, jangan ada yang keluar rumah, pintu dikunci rapat dan harus mempersiapkan benda-benda tajam seperti tombak, golok maupun lainnya sebagai alat keamanan diri".Â
Mendengar hal itu, saya pun melihat kearah kamar, apakah ada benda tajam yang bisa saya pegang, harap-harap sebagai alat keamanan jika terjadi hal yang tak diinginkan sambil bergumam dalam hati "mungkin malam ini menjadi malam terakhir kami dikampung ini, entah besok masih selamat atau tidak, hanya tuhan yang tahu"
Saya pun masuk kamar sambil melihat berita di grup Whatsapp, ternyata dari tadi sudah ramai dengan berita pemadaman listrik. Sayapun menyampaikan kepada seluruh mahasiswa agar semuanya berhati-hati dan tidak keluar rumah. selang beberapa waktu "ada lagi korban" sampai malam ini, jumlah korban yang di beritakan sudah berjumlah 6 orang. Dengan berbagai berita yang kami pun belum bisa memastikannya, jelas membuat kami sangat merasa takut dan sangat cemas akan keselamatan di kampung ini.Â
Malam ini pun menjadi malam yang sangat terasa Panjang, dan entah bagaimana juga listrik yang tak kunjung menyala pun seakan menjadi hidangan tanpa dipesan. Saya pun teringat plot twis dari kisah-kisah film, akan tetapi situasi film itu merupakan settingan, sedangkan situasi malam ini murni bukan settingan dari sutradara tertentu. Sampai pukul 02.15 mata saya sudah Lelah untuk menatap layar handphone, saya pun memutuskan untuk tidur, namun dalam keadaan menyimpan pisau dibawah bantal dengan tujuan sebagai keamanan diri, kalau terjadi situasi yang tidak bersahabat.
Pagi harinya pun menjadi hal yang sangat dinanti-nantikan, tepat pada waktu menjelang duhur, akhirnya pelaku berhasil diamankan di sebuah kebun jagung. Awalnya, pelaku sudah kehabisan tenaga karena belum makan dari kemarin, hingga dia istirahat disebuah rumah kebun.Â
Disinilah akhirnya dia diringkus. Diketahui bahwa pelaku awalnya hampir melawan aparat Ketika akan ditangkap tetapi akhirnya bisa dilumpuhkan oleh gabungan masyarakat, tentara dan polisi. Ketika diinterogasi pun ternyata pelaku menuturkan bahwa seakan bukan dirinya yang melakukannya, akan tetapi ada kekuatan lain dalam dirinya, karena yang menjadi korban ini adalah sahabatnya sendiri.Â