Mohon tunggu...
Agus Nur Mahdi
Agus Nur Mahdi Mohon Tunggu... Administrasi - Menabung Catatan

Karyawan swasta sedang belajar ilmu bahasa.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengeksplorasi Psikologi Sastra dalam Film Jalan yang Jauh Jangan Lupa Pulang

10 Juli 2023   21:25 Diperbarui: 10 Juli 2023   21:43 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.instagram.com/p/Cm_aBZYyBsy/?igshid=YmM0MjE2YWMzOA%3D%3D

Psikologi sastra dalam film melibatkan analisis dan pemahaman tentang aspek-aspek psikologis yang mendasari karakter dan cerita dalam film. Pendekatan ini melibatkan penelusuran motivasi, konflik internal, dan perkembangan karakter tokoh-tokoh utama dalam film. Melalui pemahaman tentang keadaan mental, emosi, dan persepsi tokoh, psikologi sastra dalam film memungkinkan kita untuk memahami dinamika hubungan antar karakter, konflik yang mereka hadapi, serta pertumbuhan dan perubahan karakter tokoh tersebut sepanjang alur cerita. 

Dengan menerapkan prinsip-prinsip psikologi dalam analisis film, kita dapat menggali kedalaman emosional dan psikologis yang terkandung dalam karya film, serta memahami implikasi psikologis yang terkait dengan tema dan pesan yang disampaikan melalui medium tersebut.

Jalan yang Jauh Jangan Lupa Pulang


Jalan yang Jauh, Jangan Lupa Pulang adalah sebuah film drama Indonesia tahun 2023 yang disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko. Film ini merupakan sekuel dari Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini (2020). Film yang tayang di bioskop Indonesia mulai pada 2 Februari 2023 ini dibintangi oleh Sheila Dara Aisha, Jerome Kurnia, Lutesha, Rio Dewanto, Rachel Amanda, dan Ganindra Bimo.

SPOLIER ALERT!

Pastikan Anda sudah meononton film ini secara legal sebelum melanjutkan membaca ya.

Di bawah ini, mengeksplorasi beberapa aspek psikologi sastra, terutama dalam hubungan antar karakter dan perjalanan emosional yang dialami oleh karakter utama, Aurora.

1. Pertengkaran dan Kemarahan:

Pertengkaran hebat antara Jem dan Aurora mengungkapkan sisi lain dari kekasihnya yang tidak bisa mengontrol emosinya. Kemarahan Jem yang sering kali menghancurkan barang-barang menunjukkan kurangnya pengendalian emosi dan penyaluran yang sehat. Hal ini dapat mewakili konflik internal yang dialami Jem dan mempengaruhi hubungan mereka.

2. Perasaan Tidak Nyaman dan Pencarian Identitas:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun