Melalui tulisan renyah ini, saya akan mengajak Anda untuk memikirkan bagaimana caranya menciptakan sebuah tulisan "tanpa" prasangka. Tujuannya sudah jelas hendak mewujudkan apa yang terungkap dalam judul tulisan ini: "Jangan Ciptakan Masalah Melalui Tulisanmu!"
Tulisan dengan Prasangka
Bila kita cermati dengan baik, barangkali Anda pernah menjumpai tulisan-tulisan yang dibuat oleh para penulisnya dengan berprasangka "tertentu" kepada pihak atau orang yang menjadi pokok pembahasan dalam tulisan tersebut.
Kata "prasangka" dapat bermakna pendapat (anggapan) yang kurang baik mengenai sesuatu sebelum mengetahui (menyaksikan, menyelidiki) sendiri.
Tak jarang dan tanpa disadari sepenuhnya oleh si penulis, tulisan-tulisan model begini dapat mengarah para "pencemaran nama baik" seseorang, pihak, kelompok, atau lembaga/instansi tertentu. Urusannya akan menjadi makin panjang dan rumit, manakala "dugaan" pencemaran nama baik ini kemudian dilaporkan ke pihak berwajib.
Apalagi dengan adanya Undang-Undang ITE yang mempunyai sederet aturan yang sifatnya mengikat; maka tulisan yang dianggap bermasalahan tadi mempunyai peluang berurusan dengan hukum. Maka untuk menghindari akibat atau efek yang kemungkinan muncul dari tulisan yang pernah kita buat, maka salah satu jalan yang bisa Anda tempuh adalah membuat tulisan "tanpa prasangka".
Tak Semudah Membalik Telapak Tangan
Secara pribadi saya akui bahwa untuk mempraktikkan prinsip tersebut tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Apalagi di saat tengah membuat atau merampungkan sebuah tulisan, kita sedang berada dalam situasi batin atau jiwa yang marah atau tak terkendali.
Percaya atau tidak, luapan emosi ini dapat berimbas pada pilihan kata maupun kalimat yang akan atau sedang kita tuliskan. Sehingga kita perlu menyiasati situasi ini dengan sebaik mungkin; pertama-tama dengan jalan meredam emosi atau luapan amarah tadi terlebih dahulu.
Perlu latihan berulang kali untuk dapat mencapai hasil maksimal. Bisa jadi tulisan yang kita buat itu memang bertujuan mengkritik fenomena sosial yang sedang terjadi atau menjadi perhatian masyarakat luas. Akan tetapi kita harus tetap berpegang pada fakta dan aneka data pendukung yang valid atau sahih dan dapat dipertanggung jawabkan di kemudian hari.
Jangan sampai terjadi, melalui tulisan atau artikel yang kita hasilnya, kita hanya "cuap-cuap" tak jelas rimbanya. Ujung-ujungnya malah bisa mengarah ke tulisan-tulisan yang sifatnya menghasut pihak lain atau masyarakat umum untuk melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak kita harapkan. Masalah utama tak kunjung menemukan penyelesaiannya; kita malah menciptakan masalah baru yang tak perlu.
Keindahan Tulisan "Tanpa" Prasangka
Di sinilah sebenarnya letak keindahan sebuah tulisan yang berhasil kita ciptakan tanpa memuat "prasangka" di dalamnya. Biasanya tulisan yang demikian benar-benar ditulis dalam suasana pikiran yang jernih dan penuh harapan. Harapan-harapan yang baik dan positif; sebagai tanggapan yang kita berikan terhadap fenomena terkini yang telah berhasil menyita perhatian banyak orang.
Sebelum menulis, pikirkan dengan baik hal-hal berikut ini:
1.Carilah fakta dan data pendukung yang bisa dijadikan pegangan atau acuan.
2.Temukan pendapat-pendapat atau ungkapan-ungkapan yang pernah ada sebelumnya, mengenai persoalan yang sedang menjadi pusat perhatian kita saat ini. Pastikan kebenaran setiap pendapat dan ungkapan yang akan kita jadikan referensi.
3.Pastikan emosi Anda sudah mereda dan tidak meletup-letup secara membabi buta. Perbanyak bahan bacaan yang sekiranya juga akan memberi manfaat bagi penulisan yang Anda lakukan.
4.Akan sangat baik jika Anda menemukan teman atau rekan diskusi untuk saling berbincang dan berbagi curahan hati. Biasanya hasil perbincangan yang berlangsung dapat memberi semangat sekaligus tambahan ide yang pasti bermanfaat.
Setelah hal-hal di atas Anda pastikan kondisinya dalam keadaan baik; maka Anda dapat mengetuk pintu selanjutnya, lalu masuk ke "dunia menulis" yang sudah Anda rindukan. Dan ingatkan baik-baik prinsip ini, "Jangan Ciptakan Masalah Melalui Tulisanmu!"
Banjarmasin, 29 Mei 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H