Mohon tunggu...
Agus Puguh Santosa
Agus Puguh Santosa Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Indonesia

Menulis adalah jalan mengenal sesama dan semesta.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Memaafkan adalah Bagian Akhlak Mulia

13 Mei 2021   00:14 Diperbarui: 13 Mei 2021   03:31 901
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KH Zuhri Zaini (kanan) dan KH M Hasan Mutawakkil Alallah. Sumber: https://www.nu.or.id/post/read/106235/warga-internet-kagumi-foto-salaman-dua-kiai)

Semua itu dilakukan sebagai jalan untuk merajut kembali rasa persaudaraan di antara sesama umat manusia (ukhuwwah basyariyah) dan persaudaraan sebangsa setanah air (ukhuwwah wathaniyah). Tentu setiap orang -- walau sekecil apapun, pernah berbuat salah maupun khilaf.

Dalam kitab-kitab fiqih dijelaskan bahwa jikalau kita melakukan kesalahan kepada sesama manusia, maka kita diharuskan meminta maaf secara langsung kepadanya sekaligus meminta ridha (keikhlasan, kerelaan hati).

Dalam tradisi urang Banjar yang pada umumnya dipahami dan berlaku di wilayah Kalimantan Selatan, ada ungkapan dalam bahasa setempat yang berbunyi demikian, "Barelaan barataan, ulun minta halal, minta maaf, minta ridha."

Ungkapan di atas kurang lebih hendak mewakili permintaan maaf seseorang kepada orang lain, baik disampaikan secara pribadi maupun kepada kelompok tertentu. Dan ungkapan adiluhung ini dapat kita jumpai dalam pergaulan sehari-hari di tengah kehidupan masyarakat Banjar.

Dalam praktiknya, ungkapan di atas akan kita jumpai dalam beberapa variasi susunan kata yang tidak selalu sama persis dalam penyajiannya. Ungkapan bernada serupa bisa disampaikan dalam kalimat, "Minta maaf, minta ikhlas, minta ridha, minta halal".

Dam ungkapan di atas diucapkan oleh urang Banjar dalam kesehariannya, jadi tidak menunggu datangnya momentum Hari Raya Idul Fitri atau Hari Raya Idul Adha. Sebuah kekayaan tradisi yang semestinya dapat dihidupi juga oleh segenap masyarakat di Indonesia -- yang dikenal kaya akan tradisi dan kebudayaannya masing-masing.

Memaafkan Adalah Bagian Akhlak Mulia

Kepada umatnya Rasullulah SAW mengajarkan bahwa memaafkan sesama merupakan bagian dari akhlak mulia seseorang.

Sejarah mencatat, meskipun Rasullulah SAW pernah mengalami berkali-kali penyiksaan, percobaan pembunuhan, pengkhianatan, dan serangkaian rencana jahat dari kaum kafir; namun beliau tidak pernah mendendam. Manusia berakhlak mulia ini justru memaafkan semua kesalahan orang-orang yang bersalah kepada beliau.

Allah SWT memerintahkan Rasullulah SAW untuk memaafkan orang-orang musyrik atas tindakan mereka yang telah menyakiti dan mendustakan beliau.  Sebab, Allah SWT sangat menyukai hamba-Nya yang berbuat kebajikan dan memaafkan. ''Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.'' (QS: asy-Syuura; 43).

Allah SWT menjanjikan pahala kepada orang yang mau memaafkan dan berbuat baik kepada orang lain yang telah berbuat jahat kepadanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun