Adalah seorang anak gembala yang setiap harinya menggembalakan domba-domba yang dipercayakan kepadanya di jalan-jalan setapak yang berlokasi di perbukitan Kota Mekah.
Nama anak itu adalah Abdullah bin Mas'ud, namun orang-orang lebih mengenalnya dengan nama Ibnu Ummi Abd. Adapun domba-domba yang digembalakannya adalah milik orang kaya bernama Uqbah bin Mu'aith. Dia adalah seorang bangsawan Quraisy.
Pada suatu ketika saat usia anak ini hampir mendekati masa balig, dia mendapatkan anugerah dan kesempatan istimewa untuk berjumpa langsung dengan Rasullulah SAW dan salah seorang sahabatnya.
Sebenarnya perjumpaan itu terjadi tanpa disangka, di mana saat itu Rasullulah SAW dan sahabatnya yang bernama Abu Bakar Shiddiq sedang melakukan perjalanan ke perbukitan Mekah. Rasullulah dan sahabatnya tersebut pergi hingga sampai ke perbukitan itu untuk menghindari segala kemungkinan yang timbul akibat sepak terjang Kaum Quraisy yang dikenal keterlaluan dan merasa paling berkuasa di zaman itu.
Saat pertama kali berjumpa dengan keduanya, Abdullah bin Mas'ud sempat menolak permintaan Rasulullah SAW yang sedang kehausan. Kepada anak gembala ini Rasullulah SAW minta susu dari domba-dombamu.
Karena anak itu merasa bahwa domba-domba yang digembalakannya setiap hari tersebut bukan miliknya pribadi, maka dengan kalimat halus dia pun menolak permintaan Rasullulah.
Kemudian Rasullulah meminta anak gembala itu untuk menyerahkan salah satu dombanya. "Bawalah kemari seekor anak domba betina yang belum kawin!"
Anak itu masih belum mampu memahami makna kalimat tersebut, karena dalam pikirannya ada keyakinan bahwa seekor domba betina yang belum kawin tidak mungkin menghasilkan susu.
Sejurus kemudian, anak domba betina tersebut telah ada di tangan Rasullulah SAW. Â Setelah mengucapkan "Basmallah" dan meraba-raba susu anak domba tersebut, sesuatu yang ajaib pun terjadi.
Susu anak domba itu tiba-tiba membengkak dan dipenuhi oleh air susu. Mengetahui hal tersebut terjadi, Â Abu Bakar Shiddiq bergegas untuk mengambil sebuah batu cekung agar air susu yang terpancar deras dari anak domba tersebut dapat tertampung.
Menyaksikan fenomena ajaib di depan matanya, anak gembala itu terkagum-kagum dengan apa yang dilakukan oleh Rasullulah SAW. Dari peristiwa tersebut kemudian muncul ketertarikannya untuk mengikuti jejak Rasullulah SAW dan mengenal Islam secara lebih mendalam.
Rasullulah SAW pun merasa kagum dengan anak gembala yang satu ini. Meskipun anak itu adalah seorang gembala domba yang dalam kesehariannya berada jauh dari lingkungan masyarakat di mana dia tinggal, namun anak gembala ini memiliki kecerdasan yang patut dibanggakan. Dia juga terlihat memiliki tanggung jawab yang tinggi, bersungguh-sungguh, dan memiliki sifat teliti.
Setelah Abdullah bin Mas'ud menyatakan diri masuk Islam, maka serta-merta dia kemudian mendatangi Rasullulah SAW yang melamar pekerjaan sebagai pelayan di rumah beliau. Dengan senang hati Rasullulah SAW menerima Abdullah bin Mas'ud untuk bekerja di kediamannya.
Abdullah bin Mas'ud yang dahulunya berprofesi sebagai anak gembala, kini berubah menjadi seorang pelayan Utusan Allah. Abdullah bin Mas'ud selalu mendampingi kemanapun Rasullulah SAW pergi.
Dalam kesehariannya, Abdullah bin Mas'ud bertugas membangunkan Rasullulah SAW untuk salat apabila beliau tertidur, senantiasa menyiapkan air mandi beliau, menyiapkan terompah atau sandal yang akan dikenakan Rasullulah SAW ketika hendak pergi, dan membereskan segala sesuatunya ketika Rasullulah SAW kembali tiba di rumah.
Karena kedekatannya tersebut, Rasullulah SAW kemudian mempercayakan hal-hal yang rahasia kepada Abdullah bin Mas'ud, sehingga kemudian orang-orang menggelarinya Shahibus Sirri Rasulullah (pemegang rahasia Rasulullah SAW).
Abdullah bin Mas'ud mendapat pendidikan akhlak yang mulia selama tinggal bersama Rasullulah SAW. Dia pun kemudian bertumbuh menjadi seorang pribadi yang terpelajar dan berakhlak tinggi, seturut dengan teladan yang telah diajarkan langsung oleh Rasullulah SAW.
Banjarmasin, 3 Mei 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H