Mohon tunggu...
Agus Puguh Santosa
Agus Puguh Santosa Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Indonesia

Menulis adalah jalan mengenal sesama dan semesta.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Jika Belum Juara Jangan Kecewa, Lakukan 5 Strategi Jitu Ini!

13 Februari 2021   00:35 Diperbarui: 13 Februari 2021   01:37 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Motivasi Menulis dalam Obsesi Juara (Sumber gambar: wheelsupnetwork.com)

Pun demikian adanya dengan aktivitas "menulis" yang tentu ujung-ujungnya sebenarnya bertujuan untuk meraih kebahagiaan lahir dan batin. Yang dimaksud dengan kebahagiaan di sini tidak selalu melulu berkaitan dengan tujuan untuk menjadi juara atau pemenang dalam sebuah kompetisi atau ajang lomba menulis.

Jika menulis selalu harus dicarikan alasannya, maka bisa jadi sampai kapanpun kita tidak akan pernah mulai untuk menulis. Jadi kesimpulannya, menulislah saja!

Strategi Jitu #2: Jika Menulis Maka Ada Tulisan

Sebagian orang mungkin pernah bercita-cita menjadi seorang penulis terkenal seperti sastrawan A, novelis B, atau penulis skenario C. Namun selama mereka tidak mulai menulis, maka selamanya cita-cita itu hanya akan menjadi cita-cita belaka.

Percaya atau tidak, sebenarnya ungkapan "jika menulis maka ada tulisan" tidak terlampau berlebihan adanya. Seseorang tidak perlu berpikir untuk membuat target agar dapat menghasilkan sejumlah halaman dari serangkaian aktivitas menulis yang dijalaninya. Sebab bila target yang kita tentukan di awal "justru menjadi beban" dalam ritual menulis yang kita upayakan; maka bisa jadi tulisan yang diharapkan tidak akan pernah menjadi kenyataan.

Untuk itu jika ingin memiliki karya berupa tulisan, maka menulislah hingga tercipta sebuah tulisan. Nanti jika sudah merasa mampu menghidupi kebiasaan menulis ini, dengan sendirinya akan lahir tulisan-tulisan kita berikutnya.

Bila kita sudah mampu menyediakan banyak judul tulisan dengan beragam tema dan cerita, maka dengan sendirinya semua tulisan yang berserak tersebut nantinya dapat kita kelompokkan dan dirapikan kembali untuk disusun menjadi sebuah buku atau beberapa buku sekaligus.

Strategi Jitu #3: Menulis Secara Berbeda

Menulis secara berbeda, mengapa harus demikian? Sebagai ilustrasi sederhana, apa yang akan terbayang di benak Anda bila membaca sejumlah berita dari beberapa media berbeda yang sama-sama menyoroti sebuah topik atau kejadian yang sedang menjadi buah bibir masyarakat? Bagaimana rasanya membaca isi berita yang tampak seragam satu sama lain?

Salah satu perasaan yang akan Anda alami adalah bosan! Selanjutnya Anda akan mengemukakan komentar-komentar selanjutnya, misalkan: "Beritanya seragam, informasinya sama saja, penulis beritanya kurang kreatif, pembuat beritanya tidak mau bersusah payah menuliskan fakta yang berbeda, dan seterusnya..."

Nah, sampai di sini Anda tentu mulai memahami judul kecil di atas beserta alasannya, mengapa kita sebaiknya kita menulis secara berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun