Mohon tunggu...
Agus Puguh Santosa
Agus Puguh Santosa Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Indonesia

Menulis adalah jalan mengenal sesama dan semesta.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Blog Competition Sesi 1: "Jadi Guru Inovatif Soal Kemauan, Bukan Sekedar Mengikuti Zaman!"

3 Oktober 2020   21:26 Diperbarui: 4 Oktober 2020   10:47 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Screenshoot akun Instagram HAFECS.ID di alamat https://www.instagram.com/hafecs.id/

HAFECS mempunyai moto "Nurturing Mind, Enriching Knowledge". Sementara itu Hasnur Centre yang mendukung aktivitas HAFECS secara penuh mengusung semboyan "Bakti untuk Banua, Bakti untuk Bangsa". Semboyan yang dikumandangkan HAFECS maupun Hasnur Centre tersebut bukanlah sekedar moto atau semboyan kosong. Melainkan sungguh menjadi visi, misi, dan tujuan keberadaan lembaga pendidikan ini.

Melalui tulisan pendek ini, saya ingin mengulas tema "Peran GuruInovatif.id dalam Meningkatkan mutu Kualitas Pengajaran Guru dan Pendidikan Indonesia" dalam lomba blog competition sesi 1 ini.

Bila saya telusuri dokumen yang saya kumpulkan selama ini, keikutsertaan saya pertama kali dalam serangkaian webinar HAFECS adalah saat digelar "Innovation School Leader Forum" dengan tema "Aspek-aspek Kepemimpinan yang Diperlukan oleh Kepala Sekolah untuk Membangun Mindset Para Guru" pada tanggal 24 April 2020 lalu. Saat itu tampil Dr. (Cand) Zulfikar Alimuddin, B.Eng., MM. dan Prof. Dr. Mohamad Amin, S.Pd. M.Si. selaku narasumber. Sejak itulah, saya menjadi sangat antusias dan tertarik dengan berbagai program webinar yang diselenggarakan HAFECS.

Bukannya bermaksud pamer, sampai saat ini jika saya hitung secara runut, barangkali sudah lebih dari dua lusin webinar HAFECS yang saya ikuti. Entah webinar HAFECS tersebut menyediakan sertifikat gratis ataupun tidak, niat saya untuk ikut tidak pernah berkurang!

Selain itu, saya juga berkesempatan mengikuti Program Sertifikasi HAFECS dengan rangkaian materi menarik dan sangat bermanfaat, khususnya dalam situasi pandemi Covid-19 saat ini. Selain mendapatkan ilmu plus sertifikat, saat telah mengikuti Program Sertifikasi tersebut; pihak panitia penyelenggara juga mengirimkan Surat Keterangan Resmi yang tentu bisa dilampirkan bersama sertifikat tersebut.

Bagi saya, sertifikat itu nomor sekian! Yang terpenting adalah bisa mendapat kesempatan belajar bersama tutor-tutor hebat dari HAFECS yang selalu hadir dan siap membagikan ilmunya bagi Bapak dan Ibu Guru di seluruh Indonesia.

Dan salah satu tutor hebat itu adalah almarhum Bapak M.T. Hidayat, S.Si yang pernah tampil dalam beberapa webinar dan program sertifikasi HAFECS. Saya akui bahwa saya senantiasa terpesona dengan almarhum. Body language dan kemampuannya untuk menjalin komunikasi dengan audiences sangat mumpuni. Bahkan dalam beberapa sesi webinar, saya sempat berdiskusi terbuka dengan beliau. Rasanya seperti mengalami kuliah "tatap muka" dengan beliau di ruang kelasnya; meski saat itu saya sebenarnya tengah menjalani akhir pekan dalam suasana liburan di rumah.

Dalam beberapa kesempatan saya membayangkan, andai saya dan banyak guru di Indonesia bisa tampil dengan performance seperti beliau, saya yakin dan percaya bahwa dunia pendidikan di Tanah Air akan segera maju semaju-majunya!

Salah satu tulisan almarhum termuat dalam buku berjudul "Cara Mengajar Lebih Efektif dengan Menggunakan PCK", pada halaman 122 hingga 124. Beliau membahas mengenai pelajaran Ekonomi dengan judul topik "Jenis-Jenis Kebutuhan".

Dengan apik dan runut, Bapak Hidayat mengulas topik tersebut secara gamblang. Bahasa yang dipergunakannya sederhana, dilengkapi langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang melibatkan siswa di kelasnya. Meskipun tulisan tersebut ringkas, singkat, dan padat; namun bila dikaji secara lebih mendalam akan menghasilkan pemahaman yang lebih luas.

HAFECS pun memiliki sederet tutor lain yang tak kalah mumpuni. Sebut saja Bapak Dr. (Cand) Zulfikar Alimuddin, B.Eng., MM. yang dalam banyak kesempatan nyaris tidak pernah absen dari berbagai webinar yang diadakan HAFECS. Penyampaian materinya santai dan dengan bahasa serta analogi yang kekinian yang mudah dipahami. Banyak ungkapan para pendidik kelas dunia yang dijadikan pedoman arah setiap presentasinya. Kalimat-kalimatnya begitu meneduhkan hati dan memberi semangat, seolah-olah saya tengah berbicara dan berbincang santai di suatu sore dengan Ayah tercinta di rumah.

Kemudian ada Bapak Danang Bagus Yudhistira, S.Si, M.Sc; seorang tutor muda namun ilmunya juga tak kalah digdaya. Konsep-konsep yang sepintas selalu sulit, diuraikannya dalam bahasa yang mudah untuk dicerna dan dimengerti. Meskipun masih belia, tentu banyak orang akan menilai bahwa Bapak Danang adalah seorang tutor jempolan.

Bila tutornya saja begitu bersemangat mengajar di ruang virtual dengan berbagai jurus sakti ala "GuruInovatif.Id"; maka bisa dijamin bahwa peserta webinar di ruang-ruang virtual yang berhasil tercipta pun akan ikut dalam dinamika dan gelombang yang dibawa oleh para tutor ini. Cepat atau lambat, para peserta webinar akan mampu menyamakan frekuensinya dengan para tutor hebat yang menjadi sumber menimba ilmu di dunia maya.

Saya sendiri dalam banyak kesempatan berusaha untuk terlibat secara aktif dalam sesi webinar yang digelar HAFECS, salah satunya adalah dengan mengirimkan "pantun" sebagai ciri khas budaya asli Kalimantan Selatan. Selain itu, biasanya host juga menyampaikan jumlah peserta webinar HAFECS yang seringkali angkanya mencapai ribuan orang yang terdiri dari Bapak dan Ibu guru dari Sabang sampai Merauke. Angka peserta webinar HAFECS senantiasa membuat saya tercengang dan merasa ikut bangga dengan keterlibatan banyak guru-guru di seluruh Indonesia dalam serangkaian webinar yang diselenggarakan HAFECS.

Tentu bisa kita membayangkan, keberhasilan HAFECS mengundang ribuan guru dari seluruh Indonesia dalam setiap webinar yang diselenggarakannya pastilah diiringi usaha dan doa maksimal di dalamnya. Promosi yang begitu gencar diiringi dengan kualitas webinar yang ditayangkan juga menjadi nilai plus yang menjadikan webinar-webinar HAFECS selalu digemari banyak orang.

Sehingga tidak berlebihan bila dalam salah satu postingannya di media sosial, HAFECS mengemukakan bahwa kualitas pendidikan yang nyata hanya bisa dijawab oleh kualitas guru. Kehadiran guru-guru yang profesional hanya bisa dijawab oleh guru-guru yang berkualitas sebagai jaminannya. Tanpa perbaikan kualitas guru, kualitas pendidikan akan tetap jauh dari apa yang diidam-idamkan. Sebab kualitas guru akan sangat menentukan hasil belajar peserta didiknya.

Pun cukup proporsional kiranya jika pada judul artikel ini saya tuliskan, "Jadi Guru Inovatif Itu Soal Kemauan, Bukan Sekedar Mengikuti Zaman!" Menjadi guru-guru inovatif di masa kini memang sangat mengandalkan kemauan kita untuk mewujudkannya. Sebab keinginan ini tidak bisa sekedar menjadikan alasan supaya bisa mengikuti arus zaman diterapkan! Kemauan pribadi akan menjadi nyala api pembakar semangat kita untuk sungguh-sungguh melangkah sebagai guru inovatif yang pasti akan dapat berkontribusi pada masa depan gemilang Indonesia.

Dan salah satu langkah awal yang bisa kita mulai untuk mewujudkannya adalah dengan berjalan bersama HAFECS dan GuruInovatif.Id. Cepat atau lambat, segala hal yang semula hanyalah angan-angan semata, akan segera menjadi kenyataan!

Saya percaya kepada HAFECS, Anda?!

Salam Guru Inovatif!

Banjarmasin, 3 Oktober 2020

Link Pendaftaran Blog Competition Sesi 1: https://hafecs.id/LOMBABLOG/Guruinovatif.id
Link Pendaftaran Blog Competition Sesi 1: https://hafecs.id/LOMBABLOG/Guruinovatif.id

@Hafecs.id @Guruinovatif.id

#Hafecs #Guruinovatif #GuruBelajarBersamaGuruInovatif #GuruBelajarBersamaHafecs

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun