Kehadiran para pengunjung dari berbagai bangsa di Taize, menjadikan Sovia memiliki keluarga baru di sana.
"Sekarang jika saya ingin mengunjungi suatu negara, rasanya tidak begitu mengkhawatirkan lagi. Setiap orang akan membukakan pintu bagimu, karena dirimu adalah keluarga barunya. Keluarga yang ditemukan di Taize."
Dari sahabat-sahabatnya yang berasal dari berbagai negara, Sovia mendapatkan satu cerita unik, dimana jika kita memakai kalung Taize di daratan Eropa, pertolongan akan mudah kita dapatkan dari orang-orang yang belum tentu mengenal kita. "Tentu saja yang membantu kita adalah orang-orang yang pernah datang ke Taize," bebernya mengingatkan.
Bagi Sovia, menimba pengalaman spiritual di Taize juga memberikannya tambahan ilmu: mengenal budaya dari berbagai bangsa, bersabar dengan orang-orang yang memiliki keterbatasan dalam berkomunikasi, menjadi pendengar yang baik, mencintai sesama dan alam disamping mencintai Tuhan, dan belajar mengenal diri sendiri secara lebih mendalam. Hal-hal itulah yang membuat Sovia jatuh cinta pada Taize.
Jadi bila ada kesempatan, tidak ada salahnya kita mengunjungi Taize. Sebuah desa yang ceria, komunitas yang dipenuhi semangat solidaritas, berjumpa dengan banyak orang yang rindu berbagi pengalaman dan ilmu, dan suatu tempat di mana kita dapat mengalami kedekatan yang mendalam dengan Sang Pencipta. (Seperti dituturkan kepada penulis).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H