Sebagai kampus teknik tertua di Indonesia, Institut Teknologi Bandung (ITB) pada masa berdirinya merupakan satu-satunya lembaga pendidikan tinggi di wilayah Hindia Belanda. Berdiri pada tanggal 3 Juli 1920, Technische Hoogeschool te Bandoeng atau TH Bandoeng memulai kiprahnya di bawah naungan badan swasta bernama Koninklijk Institut Voor Hooger Technise Onderwijs in Netherlandsch-Indie (KIHTONI).
Saat berdiri pertama kali, kampus ini memakai logo kombinasi dua obor, jangka, dan penggaris segitiga. Proses pendirian awalnya tidak mudah. Berpedoman pada Undang-Undang Pendidikan Tinggi di zaman Hindia Belanda (Hoogeronderwijswet Staatsblaad Koninklijk der Nederlanden No. 181), disebutkan beberapa syarat pendirian suatu universitas pada masa itu, yang harus memiliki 5 buah fakultas, antara lain: Fakultas Teologi; Fakultas Kedokteran; Fakultas Hukum; Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam; dan Fakultas Sastra dan Filsafat.
Sementara itu kondisi di zaman Hindia Belanda, jenjang lembaga pendidikan paling tinggi yang ada hanyalah setingkat SMA Umum saja atau Hoogere Burgerschool (HBS) yang jumlahnya tidak banyak. Setelah Perang Dunia I pecah, dan atas desakan situasi dan kondisi yang ada, maka para pengusaha Belanda memandang perlu didirikannya sebuah perguruan tinggi atau universitas.
"Kawah Candradimuka" Para Tokoh Terkemuka
Seperti dirilis inspiraloka.com, Bapak Proklamator Bangsa Ir. Sukarno adalah salah satu tokoh Indonesia kebanggaan dunia yang merupakan lulusan ITB jurusan Teknik Sipil angkatan 1921. Selain itu, presiden ke-3 Republik Indonesia B.J. Habibie juga lulusan Teknik Mesin ITB angkatan 1954.
Tentu kita semua sangat familiar dengan film "Gundala" yang disutradarai oleh Joko Anwar. Nah, sutradara film ini ternyata adalah lulusan ITB tahun 1999 dan mengambil jurusan Aeronotika dan Astronotika.
Kemudian ada nama Ridwan Kamil yang saat ini masih menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat hingga 2023 mendatang. Ridwan Kamil pun lulusan Arsitektur ITB angkatan 1990. Lalu ada nama Sujiwo Tejo, seorang budayawan terkenal, merupakan lulusan ITB angkatan 1980 dan mengambil jurusan Matematika.
Sederet nama terkenal lainnya, di antaranya: A'a Gym, Rizal Ramli, Sri Bintang Pamungkas, Pidi Baiq, Ir. Ciputra, Aburizal Bakrie, Purwacaraka, Adnan Buyung Nasution, Onno W. Purbo, Purnomo Yusgiantoro, Laksamana Sukardi, Siswono Yudohusodo, Arbain Rambey, I Nyoman Nuarta, Tjokorda Raka Sukawati, Y.B. Mangunwijaya, Jero Wacik, Gito Rollies, Fariz RM, Indra Herlambang, Panji Pragiwakso, Aming, dan Candil Seurieus pun merupakan alumni Kampus berlambang Ganesha ini.
Dengan begitu banyaknya alumi ITB yang mampu berkirprah secara lokal, nasional, hingga internasional; menunjukkan bahwa ITB merupakan "kawah candradimuka" bagi para tokoh tersebut untuk menempa dirinya hingga berhasil menjadi pribadi-pribadi yang mampu menunjukkan kiprah dan pengabdiannya bagi kemajuan dan pembangunan negara Indonesia tercinta.
Menurut wikipedia.com, pada awal berdirinya, diperlukan waktu 4 tahun untuk memperoleh gelar Insinyur dari ITB, yang pada masa mulanya bernama Technische Hoogeschool te Bandoeng atau TH Bandoeng.