Mohon tunggu...
Agus Puguh Santosa
Agus Puguh Santosa Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Indonesia

Menulis adalah jalan mengenal sesama dan semesta.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Welcome Back, Mr Kim Jong Un!

25 Mei 2020   23:27 Diperbarui: 25 Mei 2020   23:30 1249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahkan, pemimpin-pemimpin Korea Utara sebelumnya juga pernah dikabarkan meninggal dunia. Salah satunya adalah kakek Kim Jong Un yang pada 16 November 1986 diberitakan wafat oleh surat kabar Korea Selatan "Chosun Ilbo".

Meski sempat dijadikan headline dengan judul "Kim II-sung Tewas Ditembak", dengan penerbitan edisi khusus selama 2 hari berturut-turut setelah wafatnya, usut punya usut ternyata kakek Kim Jong Un ini "mendadak" muncul di hadapan publik saat menyambut rombongan dari Mongolia di Bandara Pyongyang. Sementara itu, Kim Jong-il yang adalah ayah Kim Jong Un juga sempat dilaporkan meninggal beberapa kali di tahun 2004 silam.

Jika menilik data kelahiran Kim, maka ada yang menuliskan 8 Januari 1983, namun ada juga yang menuliskan tahunnya sebagai 1984. Kim adalah anak kedua dari pasangan Kim Jong-il dan Ko Yong Hee.

Kim Jong-il - ayahanda Kim Jong Un (Sumber foto: https://www.history.com)
Kim Jong-il - ayahanda Kim Jong Un (Sumber foto: https://www.history.com)

Dia menjalani pendidikan awalnya di salah satu sekolah di Swiss pada 1993 hingga 1998. Saat itu Kim dikenal dengan nama "Chol Pak" atau Pak Chol. Tentu bukan tanpa sebab, Chol Pak disekolahkan di Swiss, karena Swiss merupakan salah satu negara yang memiliki sistem pendidikan terbaik di dunia. Dari tahun 1998 sampai 2000, Kim yang memakai nama "Pak Un" melanjutkan pendidikannya di Kniz, masih berada di negara yang sama.

Selama bersekolah, konon Kim adalah seorang pribadi yang "canggung" dan pemalu. Namun dia memiliki kelebihan yaitu berambisi tinggi dan cerdas. Semasa sekolah, Kim ternyata menjadikan "Michael Jordan" - yang kita kenal sebagai salah satu legenda pemain basket dunia, sebagai artis favoritnya!

Setelah dewasa, Kim pulang ke tanah airnya dan menempuh studi di Universitas Militer Kim II-sung pada 2002 sampai 2007 dan berhasil menyabet dua gelar sekaligus. Dia pun mulai melibatkan diri dalam kancah politik dengan mengikuti kegiatan Partai Buruh Korea dan Biro Politik Jenderal Militer Korut.

Rezim Kim dan Program Percepatan Nuklir Korut

Karir Kim menuju Pemimpin Tertinggi Korut berjalan lancar. Pada 15 Januari 2009, Kim Jong-il telah mengangkat Kim sebagai pengganti dirinya. Pada September 2010, Kim diganjar pangkat Jenderal Bintang Empat meskipun dia sama sekali "tidak" mempunyai pengalaman di bidang militer.

Kim Jong Un langsung diangkat sebagai Pemimpin Tertinggi Korut menggantikan ayahnya yang dikabarkan wafat karena serangan jantung. Status tersebut dikukuhkan pada Mei 2012.

Di awal perjalanan rezimnya, Kim identik dengan konsolidasi yang kejam dan dilakukannya percepatan pengembangan senjata nuklir. Program nuklir pun mengalami proses yang begitu cepat. Sejak 2017, Korut sudah melakukan enam kali ujicoba nuklirnya. Setahun berikutnya, Korut diberitakan telah mengoleksi 15 hingga 60 senjata nuklir, termasuk di antaranya bom hidrogen dan rudal balistik jarak jauh Hwasong-15.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun