Mohon tunggu...
Agus Puguh Santosa
Agus Puguh Santosa Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Indonesia

Menulis adalah jalan mengenal sesama dan semesta.

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

[Polling] Kisah Kue Kering Lebaran: Penunjuk 'Status Sosial" hingga Pilihan Kreasi di Masa Pandemi

15 Mei 2020   22:46 Diperbarui: 15 Mei 2020   23:22 1624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meski saat ini ada begitu banyak jenis kue kering yang beredar, namun saya pribadi masih tetap menyukai beragam kue kering 'jadoel' yang saya sebutkan di atas. Bila saya menemukannya saat berkunjung halal bihalal Lebaran, maka jenis-jenis kue jadoel itu akan menjadi "prioritas" untuk saya nikmati. Rasanya yang khas tidak saja nikmat di lidah, namun juga di setiap kunyahannya, saya seolah-olah dibawa melintasi waktu beberapa puluh tahun yang lalu.

Di masa lalu, kue satru, kue gapit, kue kuping gajah, dan kue pia kacang hijau adalah empat jenis kue favorit yang paling sering dijadikan oleh-oleh oleh Ibu sepulang berbelanja di pasar.

Sedangkan kue kering kalengan merek Khong Guan, menjadi sajian "mewah" kala itu. Harganya memang masih cukup mahal, sehingga saya baru bisa menikmatinya saat hari Lebaran tiba. Bagi saya, bisa menikmati Khong Guan di zaman itu adalah sebuah "kemewahan."

Kue Kering Toko versus Kue Kering Rumahan

Di masa pandemi covid-19 ini, ada begitu banyak dampak positif yang bisa dirasakan oleh masyarakat kita. Karena pemberlakuan aktivitas bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan beribadah dari rumah untuk mencegah penyebaran virus corona, maka ada banyak kreativitas yang kemudian lahir secara spontan.

Lihat saja misalnya melalui tayangan berbagai tutorial di instagram; mulai dari tutorial belajar, hingga masak-memasak di dapur, semua tersedia dan mudah dipraktikkan oleh siapa saja. Diantara tutorial tersebut terdapat petunjuk praktis membuat berbagai jenis kue kering.

Bila di masa lalu pembuatan kue kering selalu identik dengan alat dapur bernama oven atau microwave; maka sekarang pakem itu sudah tidak berlaku lagi. Pasalnya ada banyak cara yang bisa ditempuh untuk menghasilkan kue kering yang lezat tanpa kedua jenis alat di atas.

Alat yang bisa dimanfaatkan untuk membuat kue kering di masa pandemi adalah panci teflon, sarangan panci kukus, dan tutupnya. Istri saya sendiri sudah mempraktikkan di rumah dan hasilnya tidak mengecewakan.

Proses pembuatan adonan kue yang tersedia di instagram pun mudah diikuti step by step. Jika kita sudah mahir membuat jenis kue kering tertentu, maka kita dapat melakukan kreasi sesuka hati untuk pembuatan kue sejenis di saat yang lain.

Waktu yang diperlukan rata-rata untuk membuat satu jenis kue kering yang disajikan untuk 2 orang hanya memakan durasi sekitar 30 menit saja. Cukup mudah dan praktis, dengan bahan-bahan yang bisa diperoleh di pasaran dengan harga terjangkau.

Bila tidak mau repot, kita bisa saja membeli aneka kue kering yang dijual di pasar tradisional, toko kue, hingga mall. Saat ini pun ada begitu banyak penjual kue kering "online" yang siap sedia melakukan proses pengantaran hingga sampai di tujuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun