Mohon tunggu...
Agus Puguh Santosa
Agus Puguh Santosa Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Indonesia

Menulis adalah jalan mengenal sesama dan semesta.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ada Makna di Balik Setiap Aktivitas Belanja Kado Lebaran

13 Mei 2020   22:24 Diperbarui: 13 Mei 2020   23:02 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rekomendasi "Kado Lebaran" di Masa Pandemi
Data yang dirilis Kementerian Kesehatan Republik Indonesia hari ini, Rabu, 13 Mei 2020 menunjukkan jumlah total pasien ppositif covid-19 se-Indonesia mencapai 15.438 orang, 3.287 orang dikabarkan sembuh sembuh, dan 1.028 orang meninggal dunia. Sedangkan data yang dikeluarkan Gugus Tugas Covid-19 Kalimantan Selatan menyatakan per hari ini tercatat 285 orang positif, yang terdiri dari Pasien Dalam Perawatan 198 orang, meninggal 29 orang, dan sembuh 58 orang.

Jumlah pasien positif covid-19 yang terus mengalami kenaikan dari hari ke hari semestinya membuat semua orang semakin waspada. Namun yang terjadi di lapangan, sebagian masyarakat kita justru mulai abai dan masih ada yang menganggap remeh virus corona ini.

Sore tadi saya sempat keluar rumah sebentar dan melihat betapa ramainya suasana di sepanjang Jalan Ahmad Yani Banjarmasin. Meskipun telah diberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) Jilid II, namun suasana yang saya temukan tak jauh beda dengan hari-hari biasanya.

Untuk ikut mendukung imbauan pemerintah, maka saya merekomendasikan pemberian kado Lebaran tahun 2020 ini diwujudkan dalam bentuk uang saja melalui "transfer" antar rekening bank. Transfer bisa dilakukan dengan e-banking atau melalui ATM terdekat.

Soal jumlah nominalnya kita tidak perlu merisaukannya. Toh, bila jumlah total transferan yang diterima lumayan banyak, maka uangnya bisa dimanfaatkan untuk membiayai perjalanan keluar kota pasca pandemi corona.

Dengan demikian pro dan kontra tentang belanja kado Lebaran, apakah harus offline, atau sebaiknya online cukup sampai di sini dahulu. Karena pada akhirnya semua saya kembalikan kepada kebiasaan dan kenyamanan dari kita masing-masing.

Pengalaman setiap generasi pun bisa menjadi batu pijakan sekaligus alasan yang jitu, manakala pilihan membeli kado Lebaran akan ditentukan kemudian. Setiap pribadi berhak punya alasan sekaligus jawaban yang mengiringinya. Sebelum menutup tulisan ini, saya sebagai warga Banua ingin mempersembahkan pantun untuk Anda semua:

Bertemu bekantan di hutan Kalimantan
Warnanya merah hidungnya besar
Jika hendak belanja kado Lebaran
Ikuti kata hati dijamin tidak gusar

Temanku Helen punya cerita memikat
Saat berkisah membuat orang tertarik
Membeli online atau di pasar terdekat
Insyaallah kado Lebaran tetap menarik

Terima kasih. Wassalam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun