Bila di hari-hari normal kita bisa memilih waktu berolahraga kapan saja sesuai keinginan kita, namun di bulan Ramadan kita disarankan melakukan olahraga pada jam-jam tertentu saja. Tujuannya adalah supaya kondisi tubuh kita bisa tetap terjaga selama menjalani puasa sehari lamanya, dari mulai matahari terbit hingga menjelang matahari terbenam.
Kegiatan olahraga di bulan puasa tetap dianjurkan, karena mempunyai dampak positif bagi tubuh kita. Selain menjaga kebugaran badan, aktivitas olahraga juga diyakini dapat mengurangi stres yang dialami. Bahkan kegiatan olahraga dapat menjadi sarana untuk membuang racun-racun dari dalam tubuh kita melalui keringat yang keluar.
Minggu pertama bulan puasa menjadi masa-masa yang tidak mudah untuk kita jalani, karena di saat ini tubuh sedang mengalami penyesuaian di sana-sini. Saat kita berpuasa, usus akan berhenti menyerap gizi dari makanan yang kita konsumsi terakhir kali. Di saat itulah tubuh kita akan memanfaatkan glukosa yang disimpan di hati dan otot untuk mendukung asupan energi. Bila durasi puasa kian makin bertambah, maka di saat cadangan glukosa tersebut habis, lemak tubuhlah yang akan dimanfaatkan sebagai sumber energi.
Menyadari situasi demikian, maka di awal-awal bulan puasa sebaiknya kita mengatur ritme dan durasi aktivitas olahraga harian yang kita jalankan. Karena tubuh sedang mengalami penyesuaian, maka kita pun harus "tanggap dan peka" dengan konsidi tersebut. Bila pada hari-hari normal kita biasa jalan santai selama 60 menit; maka di bulan puasa ini sebaiknya durasi tersebut dikurangi, misalnya cukup 20 atau 30 menit saja.
Selama menjalani aktivitas berolahraga, kita juga harus benar-benar memerhatikan kondisi tubuh kita. Alih-alih kita menargetkan diri untuk mengeluarkan keringat secara melimpah ruah, yang terjadi justru kondisi tubuh mengalami dehidrasi yang bisa mengancam tubuh. Di sini kita harus bisa mengukur seberapa kemampuan tubuh kita menopang aktivitas olahraga tersebut, mengingat bulan puasa ini harus kita jalani selama 30 hari berturut-turut.
Dengan melaksanakan olahraga secara rutin dan teratur, maka insyaallah kita tetap dapat menjalankan ibadah puasa dengan sebaik-baiknya. Kuncinya adalah mawas diri dan selalu ingat  terhadap kondisi tubuh kita hari itu. Bila memang kondisi badan dirasa kurang fit atau kelelahan akibat aktivitas berlebih di hari sebelumnya, mungkin beristirahat adalah pilihan terbaik hari ini demi memulihkan kondisi untuk esok hari.
Ragam Pilihan Olahraga di Bulan Puasa
Seorang sahabat saya, Rintok (55 tahun) di bulan puasa ini tetap berusaha menjaga kondisi tubuhnya agar tetap bugar dengan melakukan gerakan-gerakan olahraga ringan. "Kalau saya masih muda, mungkin saya memilih untuk melakukan jogging."
Sedangkan Julianto (28 tahun) melakukan aktivitas sit up dan push up untuk menjaga stamina badannya selama bulan Ramadan. "Sekali waktu saya bertukang di rumah bila ada bagian-bagian rumah yang mesti diperbaiki. Dan kegiatan itu juga bisa membuat kita berkeringat. Semoga kita semua selalu disehatkan," ucapnya di akhir perbincangan.
Sementara itu, Muliyana (23 tahun) menjadikan kegiatan senam sebagai aktivitas rutin untuk menjaga kesehatannya. "Biasanya saya memutar musik senam dari laptop. Selain senam, saya juga kadang-kadang berlari-lari kecil di depan rumah sambil berjemur untuk menikmati sinar matahari pagi."
Ternyata aktivitas olahraga rutin yang bisa dipilih selama bulan Ramadan dan di masa PSBB ini berlangsung, relatif banyak dan beragam. Semua pilihan itu dapat dilakukan oleh siapa saja yang ingin menjaga kondisi badannya, sekaligus meningkatkan imun tubuhnya selama masa pandemi corona.