Tentu apa yang terungkap melalui cuitan sepupu saya di atas tidak terlampau berlebihan adanya. Kegiatan salat tarawih dan momen buka puasa bersama di masjid - yang biasanya selalu diikuti banyak umat Islam dengan antusias dan gembira, kini harus absen gegara wabah covid-19.
Takut Bertemu Banyak Orang
Sebagai makhluk sosial, secara normatif kita tentu mempunyai kerinduan untuk bertemu dengan orang lain setiap harinya. Bahkan tidak sedikit di antara kita yang setiap harinya selalu bertemu dengan banyak orang di banyak tempat yang berhasil kita singgahi hari itu.
Akan tetapi semenjak pandemi corona terjadi, banyak dari antara kita yang secara bijaksana mengikuti imbauan pemerintah: "Bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan beribadah dari rumah.." Dengan begitu otomatis physical distancing dan terjadinya kerumunan bisa dihindari.
Saya pribadi menjadi salah satu orang yang kini takut bertemu dengan orang lain. Takut bukan karena orang itu jahat atau bermaksud tidak baik. Bukan!
Ketakutan saya adalah kalau-kalau orang itu masuk dalam kriteria OTG (Orang Tanpa Gejala), yaitu mereka-mereka yang sebenarnya positif covid-19, namun tidak menunjukkan gejala sakit!
Ketakutan saya ini cukup beralasan, karena saat ini ada begitu banyak pasien positif corona yang dirawat di dua rumah sakit milik pemerintah yang ada di kota ini. Sehingga saya pribadi dan keluarga saya membatasi diri untuk keluar rumah dan berjumpa dengan orang lain, "kecuali" memang mendesak dan diperlukan.
Awalnya saya sendiri merasa sulit untuk menjalaninya, namun akhirnya saya terbiasa setelah mengikuti perkembangan terkini informasi yang di-update setiap harinya oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalimantan Selatan. Hari ini, Selasa, 5 Mei 2020, jumlah pasien positif corona di Kalimantan Selatan sudah menembus angka 219 kasus, dan 67 kasus positif tersebut berasal dari Kota Banjarmasin.
Hal tersulit yang saya alami saat bulan Ramadan kali ini adalah saat memutuskan untuk tidak bertemu dengan kedua orang tua saya selama masa pandemi. Kebetulan orang tua saya tinggal di Kota Banjarbaru yang letaknya tidak terlampau jauh dari Kota Banjarmmasin.
Berhubung mereka sudah berusia lanjut, sedangkan saya yang masih muda ini berada di Kota Banjarmasin, sehingga menyebabkan saya punya potensi menjadi OTG, maka akhirnya saya putuskan untuk tidak menjumpai kedua orang tua saya untuk sementara waktu. Semua ini saya lakukan justru karena saya sangat menyayangi mereka.
Tawakal dan Niatan Melompat Lebih Tinggi