Sungguh ini menjadi pelajaran penting
Tentang kesetiaan dan kesungguhan
Tentang kepedulian dan kasih
Tentang semangat, rasa puas ketika melihat orang lain senang
Tentang bagaimana melayani dengan tulus
Tidak banyak yang mau menerimanya pun mengerjakan nya
Sehari - hari harus bergelut dengan benda mati bernama buku, majalah, koran, artikel, juga buletin
Menyusun dalam rak-rak tinggi, yang kadang lebih tinggi dari postur badannya sendiri
Tak dipungkiri
Senyum harus selalu dikulum, meski kadang terpaksa
Menghadapi banyak orang yang kadang kurang bertanggung jawab dengan buku atau referensi ilmu lainnya yang dibawanya
Selesai menggunakan lempar begitu saja atau sengaja dibiarkan teronggok berserakan di meja panjang atau sudut rak
Sering mendapat julukan si patung tak berjiwa
Ha ha ada-ada saja
Kini zaman memang sudah maju
Tugas pustakawan tak serumit dulu
Kata siapa
Justru muncul masalah baru
Terselip rindu bagi sang pustakawan, dari sepinya pengunjung pemburu berita dan ilmu
Teknologi seakan memisahkan hubungan mutualisme yang dulu terjalin manis
Di mana gadis cantik yang kerap duduk di bangku pojok dengan tumpukan artikel di tangan
Sang pustakawan menanti dengan hati penuh harap
Kapan bisa ke sini lagi mbak cantik
Rindu senyum manismu
Malang, 7 Juli 2021
#kicauhati
#relungnuraniHari Pustakawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H