Engkau Kehilangan Kami
Perang lagi perang lagi
Siapa yang menjadi korban
Rakyat sipil
Yang tidak mengerti apa-apa dan tidak paham apa-apa
Siapa yang menjadi korban?
Anak-anak!
Mereka tak mengerti apa-apa juga tak paham apa-apa
Lihat bocah-bocah itu
Tangisnya pecah mencari di mana ibu bapaknya, kakaknya, adiknya, atau teman sepermainan nya
Peluru nyasar di tengah meja makan
Senapan mendesing di antara mainan yang terserak
Bahkan tiada yang  sempat menyadari saat darah muncrat mengalir di atas batok kepala yang bocor
Jantung sejenak berhenti dari kodrat detaknya demi takut membuncah berubah menjadi bayang-bayang maut
Perang lagi perang lagi
Kapan berhenti
Kapan derap senjata menjadi sunyi
Tak lagi merampas harga diri pun hak-hak bocah menikmati senja hari
Tak ada Senda gurau mereka
Tak lagi terdengar gelak tawa bahagia mereka
Bocah-bocah itu kini menjelma menjadi benda tak bernyawa yang tak berdaya merebut kembali hak nya
Lalu harus bagaimana
Tempat ini kini sunyi
Tak lagi terdengar suara manja mereka
Netra pun tak menangkap bayang masa depan mereka
Tangan ini tak mampu menjangkau
Pilu ini menajam terbayang senyum pasrahnya
Dalam gelepar sempat terucap dari bibir mereka 'engkau kehilangan kami'
_dalam rangka hari Anak Korban Perang_
04062021
Agun Sayekti
#kicauhati
#relungnurani
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H