Mohon tunggu...
Sri Sayekti
Sri Sayekti Mohon Tunggu... Guru - Tertarik dengan literasi

Lahir di Malang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kepada Anak Didikku

11 Januari 2021   13:26 Diperbarui: 11 Januari 2021   13:33 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*Kepada Anak Didikku*

Halaman luas ini masih nampak lengang
Rintik hujan membelai dedaunan yang sudah basah dari semalam
Suasana belum berubah
Semenjak sepuluh bulan silam
Sunyi, sepi
Tak terdengar suara atau sapaan anak - anak yang biasanya menghiasi gedung ini, seolah terpendam tembok - tembok sekolah yang berdiri lesu

Aku terus melangkah dengan kaki telanjang
Ku jinjing alas kaki ku menghindari genangan air di tiap cekungannya
Ahhh....semuanya masih sama
Lantai, tanaman, ruang kelas, bangku - bangku taman
Kini telah menjadi benda unik hampir tak terjamah tangan - tangan mungil mereka
Ceruk rindu ini makin dalam mencandu
Angan- angan bertemu mereka harus tertelan dalam lubang kecewa
Sepertinya kali ini
Aku masih harus menahan rasa haus akan mereka, makhluk kecil yang dicipta untuk mengisi dunia ini dengan lugu dan polosnya tingkah mereka
Haus memeluk mereka
Haus menyaksikan tingkah polah mereka
Haus mendengar cerita, serta tawa canda mereka

Tuhan....
Kapan pandemi ini berlalu
Agar rasa rindu ini bertumpu pada sebuah tangkup
Di mana aku dan murid kecilku merenda hari esok bersama
Dengan senyum
Juga asa

Malang, 11012021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun