Mohon tunggu...
Agung Yudha
Agung Yudha Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Nasib Sebagian Bumi Indonesia

3 Februari 2018   02:10 Diperbarui: 3 Februari 2018   02:32 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Sekarang ini semakin banyak tempat wisata alam di Indonesia. Ambil saja contoh di daerah Malang-Jawa Timur. Sebagai salah satu pelaku usaha wisata dan juga putra daerah, harus bangga karena kotanya menjadi salah satu tujuan wisata yang di gemari para pelancong. Dimana daerah yang tadinya tidak di kenal orang, kini jadi perburuan wisata. 

Dan itu juga menambah pendapatan Masyarakat sekitar maupun daerah. Namun ada satu yang sangat disayangkan. Kini diberbagai tempat tersebut sungguh kurang terjaga kebersihannya. Banyak sampah di mana-mana karena kurangnya kesadaran tiap individu dalam hal ini. Padahal sudah banyak pula disediakan tempat sampah. Apa harus selalu bergantung pada petugas kebersihan? kenapa tidak ada kesadaran dari pribadi masing-masing?

Sering kali saya melihat orang dengan santainya membuang sampah begitu saja. Dan parahnya lagi jika ada yang mengingatkan, orang tersebut hanya memandang dengan wajah sinis dan terus berjalan tanpa mengambil sampah yang dia buang. Lalu apakah harus ada dan tertera peraturan serta denda bagi siapa saja yang ketahuan membuang sampah sembarangan. Berangkat dari hal itu, sekali waktu saya menyempatkan untuk berdialog dengan masyarakat sekitar untuk saling mengingatkan bila melihat kasus seperti itu. Jawab mereka " sudah sering dan kadang bosan mas untuk menegur mereka. Dasar orangnya aja yang gak tahu aturan".

Sampai sebegitu parahkah manusia sekarang? Hmmmm....heran, apa yang bisa membuat mereka sadar!!! Mungkin bagi semua Pihak terkait dapat memberi perhatian akan hal ini dan bisa memberi sebuah solusi. Mungkin dengan dibentuknya suatu peraturan dengan hukuman atau denda agar mereka jera. Tetapi terlepas dari semua itu hendaknya kita masing-masing mulai belajar dan memberikan teladan untuk mencintai alam agar anak dan keturunan kita tak berkekurangan sumber daya alam di bumi ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun