Mohon tunggu...
Agung Wicaksono
Agung Wicaksono Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswa

hobi travelling. menyukai kegiatan outdoor

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN Universitas Mercu Buana Yogyakarta Sosialisasi Pemasaran Digital Melalui Platform Tokopedia

20 Agustus 2022   13:24 Diperbarui: 20 Agustus 2022   13:29 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

YOGYAKARTA -- Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia selama lebih dari 2 tahun membuat perubahan di berbagai aspek, salah satunya aspek ekonomi. Transaksi jual beli yang semula dilaksanakan secara langsung atau tatap muka di pasar kemudian berubah menjadi transaksi jual beli online yang memanfaatkan sebuah platform jejaring sosial. Transaksi jual beli yang terjadi secara online ini kemudian dikenal dengan istilah E-Commerce. 

Maraknya penggunaan E-Commerce membuat persaingan menjadi semakin ketat. Pedagang baru mulai bermunculan dengan menjual barang atau jasa serupa yang memiliki harga lebih rendah. Pasar yang semula menjadi satu-satunya tempat jual beli menjadi kehilangan pelanggannya dan beberapa pedagang mulai menutup tokonya lantaran kerugian yang menimpanya. Hal ini lantaran pembeli mulai beralih pada E-Commerce yang menawarkan produk lebih lengkap dengan harga yang relatif murah dan dapat diakses dengan mudah, dimanapun dan kapanpun.

Salah satu platform E-Commerce yang banyak digunakan oleh masyarakat adalah Tokopedia. Tokopedia merupakan salah satu situs jual beli online di Indonesia yang perkembangannya terhitung cepat. Berdasarkan laporan iPrice Group, Tokopedia menjadi situs E-Commerce paling banyak dikunjungi di Indonesia pada tahun 2021 dengan rata-rata kunjungan bulanan ke Tokopedia sebanyak 158 juta kali. Melihat data tersebut, Tokopedia menjadi situs yang cocok untuk memulai pemasaran digital. 

Peralihan pandemi menuju endemi membuat masyarakat menjadi terbiasa melaksanakan transaksi jual beli secara online. Para pedagang konvensional dipaksa untuk mengikuti perubahan untuk tetap dapat mempertahankan usahanya. Pasar Klithikan Pakuncen merupakan pasar tradisional yang terletak di kawasan Wirobrajan, Yogyakarta. Lokasi pasar yang berada di jalan utama HOS Cokroaminoto menjadikan posisi pasar ini menjadi sangat strategis dan menjadi salah satu pusat perekonomian di kawasan ini. 

Untuk meningkatkan penjualan dan mengenalkan pasar Pakuncen kepada masyarakat, Mahasiswa KKN Universitas Mercu Buana Yogyakarta Kelompok 92 melaksanakan tiga program kegiatan yang berfokus pada pemberdayaan penjual. Program kerja tersebut, yaitu:

  • Sosialisasi Digital Marketing dan pengenalan Marketplace kepada pedagang pasar untuk meningkatkan profit dan mengoptimalkan potensi usaha. Tujuan dari kegiatan ini adalah Untuk memberikan wawasan kepada pedagang pasar terkait dengan pemanfaatan potensi usaha, peningkatan produktivitas penjualan dan penanggulangan serta teknis pemasaran online
    agar dapat meningkatkan profit dan meminimalkan resiko. Diharapkan dengan adanya kegiatan penyuluhan ini dapat memberikan solusi maupun pemecahan masalah atas permasalahan yang terjadi agar pedagang dapat semakin meningkat penjualannya.

(Dokpri)
(Dokpri)
  • Optimalisasi wajah Pasar Klitikan, Pakuncen. Tujuan dari program ini adalah menciptakan suasana nyaman selama berbelanja di Pasar Klithikan, Pakuncen. Bentuk kegiatan melakukan kegiatan kerja bakti dengan membersihkan lingkungan pasar, pengadaan peralatan kebersihan dan membuat narasi sejarah pasar atau denah pasar. 

(Dokpri)
(Dokpri)
  • Mengadakan kegiatan perayaan Hari Kemerdekaan. adapun bentuk kegiatan adalah dengan melakukan beberapa perlombaan seperti makan kerupuk, meniup bola ping-pong dan balap kelereng.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun