Beberapa Negara Maju di Asia, yang Pendapatan perkapitanya mulai tinggi sudah memiliki Taman hiburan dan wisata dunia yang sangat modern, canggih dan Mahal, contohnya Hongkong, Jepang dan Singapura mereka sangat bangga  memiliki Universal Studio dan Walt Disney ada di Negeri mereka. Taman Wisata yang mereka kelola sangat dikenal oleh orang diseluruh duniadan sangat Familiar dengan anak-anak dan remaja-remaja kita karena sering mereka saksikan juga "icon"nya di berbagai Televisi. Anak-anak dan remaja dari Indonesia juga tidak ketinggalan, mereka pasti akan mengunjungi tempat-tempat tersebut bila lagi "Traveling" ke Luar Negeri, meskipun harga tiket masuknya selangit alias mahal sekali.
Indonesia memang belum pernah memiliki tempat-tempat hiburan kelas dunia tersebut, dan sebaiknya memang tidak akan pernah memilikinya. Akan tetapi Indonesia memiliki "Legacy" dan "Icon" yang sangat berharga yang tidak dimiliki bangsa-bangsa lainnya  yaitu Taman Mini Indonesia Indah (TMII). TMII bukan sekedar tempat Wisata tetapi merupakan Gambaran Keanekaragaman dan Kekayaan Budaya Suku-suku yang ada di Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Dengan Usianya yang sudah mencapai 40 Tahun mungkin Taman Mini sudah tidak terlalu menarik bagi anak-anak atau remaja di Indonesia karena tempatnya mungkin sudah sering dikunjungi dan mereka belum melihat hal-hal yang baru bagi anak-anak atau remaja yang pikirannya selalu mencari hal-hal yang baru dan sangat mengikuti perkembangan teknologi dan Informasi. Karenanya kedepan seharusnya TMII harus lebih banyak melakukan revitalisasi dan Inovasi agar TMII menjadi tetap menarik daqn selalu Up date bagi Taman Wisata bagi anak-anak dan Remaja di Indonesia maupun dunia.
Ada beberapa hal yang seharusnya dilakukan oleh TMII agar bisa "Exist" dalam persangain Global, apalagi Indonesia akan memasuki era ASEAN Free Trade Area dan ASEAN Open Sky policy, hal-hal yang menurut hemat saya layak dilakukan adalah :
1. TMII mengoptimalkan penggunaan teknologi terkini yang dapat mempermudah akses pengunjung kedalam Taman, Teknologi Visual dan animasi di tiap bangunan Adat yang menceritakan Sejarah dan lokasi tempat-tempat yang dibuat miniaturnya di TMII, Teknologi Video Game dan animasi yang bisa membuat soft ware permainan yang berhubungan dengan obyek Wisata di TMII untuk segemen Remaja dan anak-anak. Prinsipnya modernisasi dilakukan tapi tetap mempertahankan sisi keunikan dan ke-khasan Bangunan-bangunan Adat dan Budaya yang menjadi Ciri khas dan daya tarik bangunan-bangunan tadi.
2. TMII mewajibkan 34 Provinsi membuat even besar minimal setahun sekali selama 3-7 hari, sehingga setiap tahunnya TMII selalu padat dengan event dan menarik untuk dikunjungi. disisi lain event ini juga bisa jadi sarana Promosi untuk masing-masing Provinsi pada para Pengunjung.
3. TMII selalu melakukan Promosi di Media Masa lokal dan Internasional agar lebih menarik pengunjung lagi, dan didalam Promosi itu harus ditampilan hal-hal yang baru dan event-event yang menarik didalamnya tiap bulan di TMII.
4. Selalu melakukan inovasi mulai dari Pengeloala, penjaga stand dan Karyawan lainnya sehingga tidak membuat Pengunjung jenuh, karena mengelola Taman wisata adalah bisnis Jasa, Prinsip Utama dalam bisnis jasa adalah selalu melakukan "Continuous Improvement" atau Improvisasi yang berkelanjutan dan terus-menerus. Bila satu model pelayanan sudah ditiru competitor buat yang baru yang bisa membuat pengunjung senang.
Dengan revitalisasi yang baik tanpa meningalkan sisi ciri khas dan Budaya yang menjadi "Comparative advantage" bagi TMII dibanding tempat hiburan lainnya seperti Walt Disney dan Universal Studio, saya yakin TMII akan bisa menjadi Taman Wisata Dunia yang menarik untuk dikunjungi wisatawan domestik maupun Wisatawan Manca Negara. Amin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H