Bocil itu protes keras,"kamu harus tanggungjawab bila aku diculik!"
Kekawatiran diri  bocil yang paling kecil dengan kerasnya. Ia tahu ada kabar soal culik bocil saat ini. Apalagi dunia maya yang cepat menyebarkan berita dan kejadian. Mereka saat  bareng sama rombongan mainnya.Â
Sekawanan anak usia SD sebagai  potret bocil di desa yang sarat dengan nuansa alamnya. Masih banyak flora dan faona yang bisa jadi objek bermain. Mereka bisa bermain di alam luas. Memburu walang,jangkrik atau burung liar.Â
Apalagi saat liburan akan lebih banyak waktu luangnya. Saat seorang bocil dan kawannya berjumlah 5 anak ini. Ia pergi ke ngalas cari walang.Â
Kadang bocah -bocah itu bila sudah dolan untuk mbolang akan lupa jalan pulang. Asyik berburu bahagianya.Â
Patih membayangkan bila nanti main ke rumah Pakde di gunungkidul.Â
Rupanya terinspirasi main dari gaya  temannya itu. Lewat HP di grub WA.  Kata yang sempat direkam dari Patih. Â
Segera menghubungi kakak sepupunya.Â
Sehingga ia menyempatkan WA sama kakak sepupu. "Aku dijemput,Mas!"Â
"Oke!"
Dan segera meluncur pada rumah Patih adiknya.Â
"Hati-hati di jalan!" Ayah Angga berpesan.Â
Tak lama sampai di rumah Pakde-nya.Â
Patih menginap sudah semalam ini. Padahal  dua hari rencana  nginap di rumah pakde-nya. Yang kebetulan ada saudaranya yang sepantar dan bisa diajak main.Â
Baru asyik main Angga kehilangan adiknya.Â
"Patih apa diculik,bu!" Angga selaku Kakak sepupunya bingung saat adiknya tak tampak. Segera tanya  tanya tetangga. Sementara orang tuanya yang masih di sekolah.Â
Waktu makan tiba. Dan mengajak untuk bersantab. Â
"Ayo makan dulu,Tih!" Ajak Angga yang sejak tadi mencari dirinya. Ternyata main di rumah Dimas.Â
"Mbok ngomong tadi,Tih!"
Angga masih belum reda kegelisahannya. Soalnya pernah dirinya nyabrang jalan terserempet motor. Sejak itu agar berhati-hati atau minta diseberangkan saja.Â
"Jangan tergesa-gesa lho,Tih!" Angga selalu ingatkan.Â
"Iyha-iyha!"jawabnya.Â
Sebenarnya liburan itu bisa buat mubeng nginep alias kunjungi saudara ayah dan  ibu. Cukup sehari atau dua hari maka akan tuntas bisa jalin keakraban.Â
Sebagaimana Patih yang punya saudara dari ayah dan ibunya. Ada tiga penjuru yang disitu bisa saling sapa. Ada kakak sepupu dan juga adik sepupu.Â
Bisa main dan berlibur dengan baik.Â
"Aku di rumah Dimas, Mas Angga!" Patih kasih tahu.Â
Rupanya bocil ini kerasan bersama kakak sepupunya. Dia diajak renang,jogging dan juga manah. Tampaknya hal ini tak dilakukan saat bersama ayahnya.Â
Pakdenya membaca ke waktu depan. "Kekuatan keluarga dibangun sejak kecil!"Â
Dan memngaitkan dengan yang ia alami sendiri kala itu. Dan kini diimbaskan pada anak turunnya.Â
"Manfaat bisa dirasa setelah berjalan sekian tahun berikutnya. Â Kebahagiaan seorang bocil yang main di tempat saudara menjadi kenangan yang sampai dewasa nanti. Maka tak heran kala sudah pada dewasa lebih akrab karena sudah terjalin semenjak dini."Â
Sambeng4 ,2023
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI