Ada yang berpendapat," usia secara fisik  bisa dikatakan tua atau masih muda. Namun kematangan dan kedewasaan sampai tua pun belum tentu bisa."
Secara sederhana untuk bersikap soal batas usia pada capres dan wapres.Â
Kala menengok usia yang diperuntukkan bagi calon presiden dan juga wakilnya yang bisa jadi persoalan.
Syarat menjadikan usia yang matang secara psikologis dan juga fisiologis.
 Jelas tak sebanding. Kala fisik sehat dan bugar dan psikis juga harus bahagia lahir batinnya dan terbebas dari tekanan mental. Sebuah keadaan yang menuntut totalitas.Â
Bila pembatasan usia dimungkinkan akan menjadi penghalang dari kaum muda. Dan juga membuka kesempatan pada mereka yang telah lama menjadi warga negara.Â
Syarat usia menjadi syarat. Sehingga mau tak mau ikuti saja.  Bila yang muda belum bisa maka jadi Mentri saja. Dari yang muda sudah muncul. Seperti menteri kita Mas Makarim. Dengan trik dan tren kekinian.Â
Atau jadi ketua partai pasti akan menjadi loncatan kepada jenjang pemerintahan.Â
Lain hal bila nengok di ormas. Maka semakin tua usia mereka akan kuat. Kedudukan yang ditempa waktu. Mereka dijadikan figur.Â
Beda dengan politik yang demikian menggiurkan. Maka usia selayaknya juga jadi sayarat agar seiring usia bisa merasakan pasang surut ya zaman.Â